Terjadi Kegaduhan Salah satu Pasar di Gunungkidul ini Menjadi Perhatian Warga

  • Whatsapp

GUNUNGKIDUL-Kegaduhan di Pasar Playen Kalurahan Ngawu, Kapanewonan Playen Kabupaten Gunungkidul, pada Senin (02/11/2020) siang menjadi tontonan warga sekitar.

Kegaduhan yang terjadi bukanlah pasar bubar, Namun para lurah se-Kapanewonan Playen, Panewu Playen, Panewu Anom Playen, Kapolsek Playen, Danramil Playen, Kepala UPT Puskesmas Playen I, UPT Puskesmas Playen II mendatangi kompleks Pasar Playen tersebut untuk melakukan “Syuting Film Sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Muat Lebih

Bukan film sosialisasi pada umumnya. Film ini dikemas menjadi film komedi dengan situasi di pasar yang sesungguhnya.

Nampak Lurah dan Personil kepolisian ataupun pimpinan UPT Puskesmas Playen pun terlibat dalam pembuatan Film Komedi tersebut.

Mereka tak canggung-canggung memainkan peran masing-masing yang jauh dari keseharian mereka sebagai Aparatur Sipi Negara (ASN), Pejabat Publik ataupun Artis.

Terlebih, Tedjo, Artis Campursari kenamaan asli Gunungkidul pun rela menjadi pengamen. Seorang Bhbinkhamtibmas berpangkat Bripka rela menjadi penjual baju termasuk pakaian dalam. Sementara salah seorang Kanit di Mapolsek Playen rela berperan sebagai pembeli buah.

Babinsa lainnya berperan sebagai kuli panggul dan dua orang pemimpin Puskesmas berbagi peran sebagai pembeli. Mereka rela melepaskan baju seragam dan menanggalkan pangkat dan jabatan untuk suksesnya pembuatan sebuah film komedi.

Panewu Playen, Muhammad Setiyawan mengatakan, film menceritakan keributan pasar ketika ada salah seorang pengunjung bernama Koh Vid yang berteriak mencari temannya yang bernama Mas Kerto. Pengunjung lain mengira jika teriakan tersebut merupakan pertanda akan dilaksanakan operasi Yustisi.

“Kami memang sengaja mengemas film komedi. Supaya lebih mengena,”paparnya, Senin (02/10/2020) di sela-sela syuting.

Kemasan komedi menurutnya akan lebih mengena ketimbang sosialisasi secara serius. Dengan kemasan komedi kali ini diharapkan mampu membuat pesan yang akan disampaikan dalam film tersebut lebih cepat dipahami oleh masyarakat.

Setyawan mengakui, bahwa Kapanewonan merupakan Gugus percepatan penanganan Covid-19 terendah dalam menanggulangi penyebaran virus yang telah menginveksi jutaan orang di dunia. Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan Covid-19.

“Salah satu upayanya memang penerapan protokol kesehatan di berbagai aktivitas,”ujar Setyawan,

Ia mengakui penerapan protokol kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah selama ini, dan yang paling besar adalah penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat umum.

Selain social Distancing, salah satu yang paling banyak dilanggar oleh masyarakat adalah kedisiplinan mereka dalam menggunakan masker.

Sementara, Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi  mengatakan, sebagai bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pihak Polsek Playen telah rutin menyelenggarakan operasi Yustisi, sehingga dapat menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya mentaati Protokol Kesehatan. Utamanya penggunaan masker bagi semua orang ketika bepergian keluar rumah.

“Kita rutin lakukan operasi Yustisi dengan lokasi dan sasaran berpindah-pindah,” katanya.

Ia pun menerjunkan personil untuk aktif dalam pembuatan film sebagai bentuk peran dari Mapolsek Playen dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 selain melalui operasi Yustisi.

“Karena penanggulangan penyebaran Covid-19 tersebut merupakan tanggungjawab bersama, termasuk polisi,” jelas Hajar Wahyudi. (Hery)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *