SURABAYA – OnlineNews | Munculnya klaster baru pandemic Covid-19 di perusahaan rokok (Sampoerna) Jatim, terlebih telah merengkrut 2 orang meninggal dunia dan ratusan buruh menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) mengundang keprihatinan Dewan Jatim khususnya Komisi E yang membidangi perburuhan.
Komisi E DPRD Jatim Suwandi Firdaus, berharap untuk menghindari munculnya klaster baru pandemi Covid-19, sudah saatnya digelar rapid test secara massal di perusahaan-perusahaan yang masih beroperasi.
“Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya sebaran baru di pabrik-pabrik yang masih tetap beroperasi. Jangan jadi klaster baru setelah di Sampoerna beberapa waktu lalu,” jelasnya di Surabaya, Jumat (1/5/2020).
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, selain itu hendaknya dilakukan penyemprotan disinfektan secara massal disemua pabrik di Jatim sebelum pekerja masuk.
“Saya usul setiap dua hari sekali atau seminggu tiga kali dilakukan penyemprotan di pabrik,”sambungnya.
Tak hanya itu, kata Suwandi, perusahaan harus menerapkan anjuran pemerintah kepada buruh di antaranya, setiap buruh yang masuk kerja wajib menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dan pola hidup sehat ditempat kerja.
“Sebelum masuk kerja harus ada pemeriksaan suhu tubuh. Kalau suhu tinggi dilarang masuk kerja tanpa mengurangi hak-haknya sebagai pekerja. Syukur-syukur diberi bantuan pengobatan sebagai antisipasi sebaran Covid-19,” tandasnya.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim menyampaikan adanya temuan klaster baru pasien yang terkonfirmasi positif di kawasan Pabrik Sampoerna Rungkut Surabaya. Tim gugus tugas melakukan tracing di dalam kompleks tersebut dan teridentifikasi terdapat sembilan orang statusnya pasien dalam pengawasan (PDP), lalu dirujuk ke rumah sakit.
Selain itu, sebanyak 163 orang juga sudah menjalani swab PCR, hasilnya akan muncul pada satu hingga dua hari ke depan.
Selain itu, tim juga telah melakukan rapid test sebanyak 63 orang dengan hasil positif. (Yudhie)