USTAD Abdul Somad dan KH Muhammad Thobary Syadzily menyatakan, pertengahan Juni 2020, corona berakhir. Keduanya menggunakan landasan dan pisau analisa yang berbeda.
Ustad Abdul Somad mengutip ucapan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, bahwa wabah muncul di musim dingin, dan hilang di musim panas. Menurut UAS musim panas dimulai 21 Juni 2020.
Uraian Somad tersebut dimuat di https://newsmaker.tribunnews.com/2020/03/19/teka-teki-kapan-virus-corona-berakhir-terjawab-ustaz-abdul-somad-jelaskan-awal-dan-akhirnya-wabah/.
Berbeda dengan KH Muhammad Thobary Syadzily, dia bersandar pada ilmu falak (perbintangan). Inti uraiannya sama. Dia memaparkan, corona hilang di pertengahan Juni 2020. Uraian tersebut termuat di https://muslimiina.com/index.php/2020/04/16/bintang-tsurayya-muncul-tanda-tanda-wabah-corona-berakhir/
Awal akhir memang pasangan yang telah ditentukan. Artinya, ada awal pasti ada akhir. Tetapi menyangkut kapan corona berakhir tidak satu pun umat yang bisa mengetahui batas waktunya secara pasti.
Corona datang secara tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan dini. Hilangnya pun pasti tidak perlu ada upacara serimonial.
Corona mau berakhir Juni, Juli, Agustus, atau kapan pun, itu bukan urusan makhluk. Meski demikian, pertanyaan kapan pertolongan Allah itu datang, masih sangat relevan.
Jawaban itu simpel dan tegas, “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (2:214).
Supaya pertolongan itu makin dekat, maka upaya protokoler dunia harus seirama dengan nafas pendekatan kepada-Nya.
Bambang Wahyu Widayadi