PALU, SULTENG-MEDIA ONLINENEWS. ID//Ketegangan sempat terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu, Senin (22/12/2025) petang, ketika seorang pria yang diduga melakukan pencurian nyaris menjadi korban kekerasan massa. Berkat respons cepat petugas Polsek Palu Selatan, aksi main hakim sendiri berhasil digagalkan meskipun harus melepaskan tembakan peringatan.
Peristiwa bermula sekitar pukul 18.33 Wita saat informasi pengamanan terduga pelaku oleh warga diterima melalui grup WAG Polsek Palu Selatan. Tim jaga dan personel operasional di bawah komando KSPKT Polsek Palu Selatan, Aiptu Frans Pasinggi, segera bergerak menuju lokasi.
Setibanya di tempat kejadian sekitar pukul 18.40 Wita, petugas mendapati kerumunan massa yang cukup besar. Tim kemudian melakukan upaya negosiasi bersama Tim Jaguar Polresta Palu untuk menenangkan warga dan mencegah tindakan anarki terhadap tersangka.
Situasi justru memanas ketika proses evakuasi dimulai sekitar pukul 18.50 Wita. Massa yang semakin membludak berusaha menghampiri dan melakukan pemukulan terhadap terduga pelaku yang tengah diamankan menuju kendaraan patroli.
Menghadapi kondisi yang makin tidak terkendali, Brigadir Polisi Moses Pasaribu dari unit operasional Polsek Palu Selatan mengambil langkah tegas dengan melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara. Langkah tersebut efektif membubarkan massa dan memberi ruang bagi petugas untuk menyelesaikan evakuasi.
Tersangka berinisial MM (30), warga Kelurahan Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, berhasil dibawa ke Markas Polsek Palu Selatan dalam kondisi aman. Pria yang berprofesi sebagai buruh tersebut kini berada dalam pengamanan pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban pencurian belum dapat dipastikan. Pihak kepolisian masih menunggu kedatangan korban ke Polsek Palu Selatan untuk membuat laporan resmi guna melengkapi berkas perkara.
Kapolsek Palu Selatan dalam laporannya menyatakan bahwa situasi kini sudah kembali kondusif dan terkendali. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan segala urusan hukum kepada aparat berwenang.(**) Rif
