MEDIA ONLINENEWS.ID//AKHIR November 2025, Bireuen, provinsi Aceh menjadi saksi bagaimana energi dan empati berpadu dalam satu perjalanan panjang. PT Pertamina (Persero) berhasil menembus salah satu daerah yang terisolasi akibat banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Ketika akses jalan lumpuh, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU Bireuen menipis, dan harapan untuk kembali beraktivitas mulai berkurang, Pertamina menjadi satu-satunya harapan masyarakat di tengah keterbatasan.
Di balik itu, para relawan awak mobil tangki (AMT) dari FT Lhokseumawe memilih untuk tidak menyerah. Mereka berangkat dalam misi kemanusiaan, memastikan pasokan energi tidak terputus bagi masyarakat yang tengah berjuang memulihkan kehidupan.
Dari Fuel Terminal Krueng Raya (Aceh), AMT Pertamina bersikukuh mengantarkan BBM, sebagian besar adalah Pertalite dan Biosolar, menuju Bireuen.
Salah satu sosok di balik keberhasilan mengirimkan BBM ke wilayah tersebut adalah Muzammil (43). AMT yang berasal dari Bireuen ini merasa terpanggil ketika namanya masuk dalam daftar relawan. Baginya, kesempatan ini bukan sekadar tugas, tetapi sebuah kepercayaan dari perusahaan.
“Kami diberikan kepercayaan untuk membantu masyarakat yang saat ini terdampak,” tuturnya Minggu 7 Desember 2025.
Ia mengaku perjalanan kali ini bukan hal yang mudah, melewati genangan, menghindari jalan yang sebagian berlubang, hingga berjibaku dengan waktu yang terus berjalan. Meski begitu, lelahnya terbayar saat selang bensin masuk ke dalam tangki pendam SPBU.
Muzammil meyakini bahwa misi tersebut adalah bentuk nyata kebermanfaatan.
“Tetap semangat untuk semua yang bertugas, bahwa yang kita lakukan pada hari ini adalah sebuah manfaat di kemudian hari,” ujarnya.
Semangat yang sama juga terpancar dari Reza Andhika (31). Baginya, pekerjaan sebagai penghantar energi memiliki arti yang lebih dalam.
“Kepercayaan itu ada karena dedikasi kita dalam menjalani pekerjaan, dan ini menjadi sebuah kebanggaan untuk bisa membantu masyarakat,” ucap Reza.
Ia menuturkan bagaimana rute penyaluran yang biasanya selesai dalam hitungan jam kini harus ditempuh jauh lebih lama. Hal ini bukan sekadar membawa BBM, tetapi membawa harapan warga agar kendaraan logistik berjalan, mesin evakuasi bergerak, hingga pemulihan ekonomi lokal kembali bertumbuh.
“Kami harus tetap menghantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat,” ungkap Reza.
Untuk diketahui, jalur utama menuju Bireuen dari FT Lhokseumawe lumpuh total, maka jalur darurat dari FT Krueng Raya diaktifkan. Namun jalur darurat utama berupa jembatan terputus akibat lumpur dan material kayu, maka jalan alternatif dari jalur darurat menjadi satu-satunya jalan menuju Bireuen.

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Pertamina terus mengupayakan pengiriman BBM yang diiringi dengan mengikuti standar keselamatan yang ketat.
“Pertamina selalu memastikan AMT beroperasi dengan menjaga keselamatan, termasuk pembaruan informasi jalur yang aman. Keselamatan menjadi yang utama, namun komitmen menjaga suplai energi juga menjadi tanggung jawab Pertamina untuk melayani masyarakat sepenuh hati,” jelas Fahrougi. (red)






