Gelar Pelatihan Desa dan Kelurahan Tanggap Bencana Dikecamatan Manyaran Wonogiri

  • Whatsapp

WONOGIRI, JATENG-MEDIA ONLINENEWS.ID//Pemerintah Kalurahan Pagutan Kecamatan Manyaran bersama lembaga kalurahan menyelenggarakan Pelatihan dalam rangka Peningkatkan kesadaran Masyarakat dalam menghadapi kemungkinan kebencanaan di Kelurahan Pagutan kecamatan Manyaran, pelatihan sebagai upaya meningkatkan kemampuan warga dalam menghadapi potensi bencana, yang berlangsung di balai kalurahan, Rabu (3/12)

Hadir diantaranya, Kabid PK BPBD Kabupaten Wonogiri Ibu Sri mariyati, S.Sos.,MAP, anggota Koramil 11/Manyaran Serka Agus Suranto, anggota Polsek Manyaran Aipda Suwondo Kepala Kelurahan Pagutan Sukadi SE, beserta perangkatnya, para peserta Taruna Siaga bencana Kalurahan Pagutan dan dari PMI Wonogiri Arga maulana.

Muat Lebih

Sukadi SE, (Kep Kal) Pagutan dalam sambutannya, pelatihan ini digelar sebagai bentuk mitigasi terhadap meningkatnya risiko bencana alam yang kerap terjadi, seperti tanah longsor, angin kencang yang sering terjadi. Perlu saya yegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor penting dalam meminimalkan korban dan kerugian saat bencana terjadi. “Pelatihan ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga membangun budaya tanggap bencana di tingkat keluarga dan komunitas. Warga harus mampu bertindak cepat dan tepat ketika situasi darurat terjadi,” pungkasnya.

Serka Agus Suranto anggota Koramil 0728 -11/Manyaran menyampaikan, keberadaan Kodim 0728/Wonogiri beserta Koramil jajaran selalu siap sedia membantu pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan, termasuk dalam penanggulangan bencana alam, ini salah satu tugas pokok TNI yaitu operasi militer selain perang atau yang di kenal dengan OMSP, jelasnya.

Lebih lanjut Babinsa menyampaikan bahwa sosialisasi kapasitas tangguh bencana alam, untuk keselamatan diperlukan kesiapan dan kesadaran warga masyarakat untuk sama sama saling mengingatkan akan bahaya bencana alam yang di mulai dari lingkungan terkecil seperti rumah tangga dan RT. Melalui kesadaran dan pemahaman dari tingkat perorangan akan tumbuh rasa kesadaran pribadi dan kelompok akan bahaya bencana alam mulai dari bencana alam yang sering terjadi seperti tanah longsor dan lain-lain, pungkas Agus.

Sambutan anggota Polsek Manyaran Aipda Suwondo bahwa disini Polri memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana alam, tugas utama mereka meliputi pengamanan, penanganan situasi darurat, serta koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah dan non-pemerintah. Dalam konteks ini, Polri tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai fasilitator dalam penanggulangan bencana, jelas Suwondo.

BPBD Kabupaten Wonogiri Ibu Sri mariyati, S.Sos.MAP menjelaskan, BPBD berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Terbentuknya undang –undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana bertujuan : Memberikan perlindungan kepada masayarakt dari ancaman bencana, Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada, Menjamin terselenggaranya penanggulang bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh. Menghargai budaya lokal dan mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan serta Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat , berrbangsa dan bernegara, jelasnya.

Kelurahan Pagutan rentan terhadap bencana diantaranya Tanah Longsor, Angin Putting Beliung, Kebakaran. Berbicara kejadian bencana yang tidak kita inginkan kadang-kadang ditanggapi negatif oleh beberapa pihak, namun sebenarnya kita perlu mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi karena bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat kita duga, oleh karena itu kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting agar mereka mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadi bencana. Kesiapsiagaan masyarakat adalah segala upaya untuk menyiapkan kemampuan masyarakat agar dapat merespon kejadian bencana secara cepat dan tepat, pungkasnya.

Marga Maulana dari PMI Wonogiri menyampikan bahwa, Kesiapsiagaan Berbasis Komunitas (KBBM): PMI menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana di tingkat lokal, termasuk pembentukan tim siaga bencana (Sibat). Logistik dan Dukungan Medis, Untuk pelatihan tingkat lanjut relawan, materi juga mencakup manajemen dukungan medis lapangan, logistik, dan pelayanan ambulans.
Secara keseluruhan, materi yang disampaikan dirancang untuk memberikan pemahaman holistik tentang penanggulangan bencana dan membekali peserta dengan keterampilan praktis untuk bertindak efektif dalam situasi darurat, tuturnya.(*)

-Sgno2t-

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *