Pertama Kali Rayakan Kuningan di Palu, Brigjend TNI (Purn) A.A. Ngr. Alit Np Manu, S.Sos. Terinspirasi Keharmonisan Umat Hindu Sulteng

  • Whatsapp

PALU, SULTENG-MEDIA ONLINENEWS.ID//Suasana khidmat persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha, Palu, Sabtu (29/11)/2025, menjadi pengalaman spiritual pertama bagi Brigjend TNI (Purn) A.A. Ngr. Alit Np Manu, S.Sos, di Sulawesi Tengah. Purnawirawan yang baru sebulan berada di Palu ini mengaku terkesima dengan kehidupan umat Hindu di provinsi ini.

“Saya merasa seperti tinggal di Bali. Sepanjang perjalanan dari Luwuk, Parigi, hingga Toli-Toli, suasananya mirip Bali dengan pura-pura di kiri-kanan jalan. Saya merasa lebih ayem dan terkesima,” ungkap Alit usai mengikuti persembahyangan pagi. Kedatangan A.A.Ngurah Alit ke Palu memiliki makna khusus, mengingat kakaknya yang almarhum, Agung Ngurah Terjaya, adalah tokoh pencetus pembangunan Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha yang kini menjadi pura terbesar di Indonesia Timur.

Muat Lebih

“Kakak saya yang mempelopori pembangunan pura ini. Sekarang saya datang melihat hasil karyanya yang luar biasa megah,” kenangnya. Alid sangat terkesan dengan keberhasilan program transmigrasi umat Hindu di Sulawesi Tengah. Menurutnya, kawasan transmigrasi Hindu di Sulteng bahkan lebih berkembang dibanding Lampung yang dikenal sebagai daerah transmigrasi pertama yang berhasil dari Bali.

“Transmigrasi di sini saya nilai nomor dua setelah Lampung, tapi setelah saya lihat kenyataannya, lebih megah. Pura-pura di sepanjang kabupaten yang saya lewati sangat indah,” katanya. Alit yang berencana mengabdi di Palu selama setahun ini memiliki harapan besar bagi generasi muda Hindu di Sulteng. Ia ingin berbagi pengalaman dan memberikan pencerahan tentang jalur karier di bidang militer dan kepolisian.

“Saya ingin mengajak adik-adik di sini, terutama siswa SMP dan SMA yang berprestasi, untuk menempuh pengabdian lewat jalur angkatan militer. Saya siap memberikan pengarahan tentang cara masuk SMA Taruna di Magelang, AKMIL, AKPOL, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara,” paparnya. Ia menjelaskan, persiapan masuk SMA Taruna Nusantara di Magelang dari kelas 2 dan 3 SMP, nilai rapor harus nilai 8, ditambah memiliki prestasi Nasional dibidang olah raga juara Nasional, juga lomba kajian/lomba Labotarium temuan Nasional tkt SMP.

“Kalau masuk 20 besar, peluang tembus ke AKMIL atau AKPOL sangat terbuka. Saya ingin generasi muda Hindu di sini punya kesempatan yang sama,” tambahnya. Bagi lulusan SMA yang ingin kuliah, Alid juga menyarankan untuk mengambil pendidikan di institusi Hindu seperti Parisada, karena lulusannya bisa menjadi perwira militer bidang agama Hindu.

“Teman-teman saya banyak yang mengambil jalur ini, bahkan ada yang sudah menjadi pati atau jenderal,” ungkapnya. Di tengah era digital, sebagai orang tua Ngurah Alit mengingatkan generasi muda untuk bijak bermedia sosial. “Jangan terlalu sibuk dengan gadget, sampai lupa hidup bermasyarakat dan belajar. Jangan sampai lupa sembahyang karena terlalu sibuk dengan alat teknologi. Ini bisa menjadi jebakan yang menjauhkan dari dharma,” pesannya.

Ngurah Alit juga mengapresiasi kekompakan dan keharmonisan umat Hindu di Palu yang terlihat sangat solid. “Saya melihat kehidupan dan kekompakan di sini luar biasa. Umat Hindu di sini sangat rukun dan saling mendukung,” katanya. Alit berharap umat Hindu di Palu dan sekitarnya dapat terus berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa dan negara.

“Mudah-mudahan umat Hindu di sini terus maju dan memberikan kontribusi terbaik untuk provinsi Sulawesi Tengah dan Indonesia. Selamat Hari Raya Kuningan untuk seluruh umat Hindu di Sulteng,” tutup Brigjend TNI (Purn) A.A. Ngr. Alit Np Manu, S.Sos. dengan penuh harapan. Rif

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *