PALU, SULTENG-MEDIA ONLINENEWS.ID//Ribuan umat Hindu di Palu dan sekitarnya memadati Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha sejak pagi tadi, Sabtu (29/11/2025), untuk merayakan Hari Raya Kuningan. Pura yang terletak di Jalan Bukit Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah ini menjadi pusat persembahyangan dalam perayaan keagamaan yang penuh makna spiritual tersebut.
Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha, dengan luas sekitar 2 hektar, merupakan pura terbesar di Indonesia Timur dan memiliki arsitektur khas Bali yang menciptakan suasana sakral dan menenangkan bagi setiap pengunjung. I Wayan Darma, pengurus pura, menjelaskan bahwa Hari Raya Kuningan dirayakan 10 hari setelah Galungan sebagai simbol kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan).
“Hari Raya Kuningan dan Galungan adalah kemenangan Dharma melawan Adharma, kemenangan kebaikan melawan kebatilan. Di Hindu ada yang namanya Tri Hita Karana, yaitu tiga penyebab terciptanya kebahagiaan yang terdiri dari Parhyangan (hubungan harmonis manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis manusia dengan sesama manusia), dan Palemahan (hubungan harmonis manusia dengan lingkungan atau alam),” ujar Darma.
Dalam perayaan Kuningan, umat Hindu mempersembahkan sesaji sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan para Dewa, sekaligus memohon keselamatan dan kedamaian batin. Warna kuning yang menjadi ciri khas perayaan ini melambangkan kemurnian, cahaya, dan keberkahan yang diharapkan membawa kemakmuran.
Darma menyampaikan harapannya kepada seluruh umat Hindu agar senantiasa melakukan introspeksi diri dan mengutamakan kejujuran serta kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita selalu mengutamakan Tri Kaya Parisudha, yaitu ajaran tentang tiga perbuatan yang disucikan. Ajaran ini terdiri dari Manacika (pikiran yang baik), Wacika (perkataan yang baik), dan Kayika (perbuatan yang baik),” jelasnya.
Ia juga mengajak umat untuk saling menghargai dan menjaga toleransi antarumat beragama, serta terus mendukung pemerintah sebagai Guru Wisesa (pengayom masyarakat). Persembahyangan dilaksanakan tiga kali sehari, yakni pagi, sore, dan malam, dan telah berlangsung dengan khidmat dalam suasana kondusif. Darma menutup dengan ucapan selamat Hari Raya Kuningan kepada seluruh umat Hindu di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah, dengan harapan semua umat senantiasa hidup berbahagia dan mendapat perlindungan serta cahaya dari Tuhan. (Rif)






