SIGI.SULTENG-MEDIA ONLINENEWS.ID//Antusiasme masyarakat membludak di hari kedua dan terakhir pelaksanaan operasi Pasar Murah yang digelar di RTH Taiganja, Jalan Gurutua, Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Rabu (12/11/2025). Antrean panjang warga yang ingin berbelanja kebutuhan pokok dengan harga terjangkau terlihat sejak pagi hari, bahkan sebelum kegiatan dimulai.
Terkait situasi tersebut, wartawan media ini melakukan wawancara khusus dengan Doni Iwan Setiawan, S.T., M.M., Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan itu, Doni menjelaskan bahwa operasi Pasar Murah merupakan bagian dari program Berani Sejahtera yang dicanangkan Gubernur Sulawesi Tengah.
“Program ini ditujukan untuk mengendalikan inflasi daerah dan memberikan akses pangan murah kepada masyarakat. Akhir-akhir ini harga beras dan beberapa komoditi bahan pokok lainnya mengalami tren kenaikan, sehingga kami hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Sigi,” ujar Doni.
Menurut Doni, berbagai komoditi kebutuhan pokok disediakan dengan harga subsidi langsung dari pemerintah provinsi. Komoditi tersebut meliputi beras kualitas terbaik dari produsen lokal Tolai, beras SPHP, minyak goreng premium dan kemasan, gula, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih. Kehadiran pasar murah ini diharapkan dapat menekan harga di pasar regular karena masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka selama satu hingga dua minggu ke depan di lokasi tersebut.
Doni menegaskan bahwa pelaksanaan pasar murah bersifat situasional dan tidak dapat dilakukan sepanjang waktu mengingat keterbatasan anggaran daerah. “Kami harus mencakup 13 kabupaten kota di Sulawesi Tengah. Hingga akhir tahun ini, insya Allah semua kabupaten dapat terlayani. Kami bekerja sama dengan dinas perindustrian dan perdagangan di tingkat kabupaten kota untuk pelaksanaannya,” jelasnya.
Ia mengakui bahwa antusiasme masyarakat yang luar biasa di satu sisi membuktikan tingginya kebutuhan terhadap harga pangan murah, namun di sisi lain menunjukkan penurunan daya beli masyarakat. “Kami memprioritaskan pasar murah ini untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah. Kami berharap masyarakat tidak perlu panik dan membeli sesuai kebutuhan saja,” imbuhnya.
Doni menjelaskan bahwa informasi pelaksanaan pasar murah biasanya disebarkan tiga hingga empat hari sebelumnya melalui masjid dan perangkat desa. Lokasi RTH Taiganja dipilih karena posisinya yang strategis dengan akses baik dari berbagai arah.
Terkait evaluasi program, Doni menyampaikan bahwa pasar murah merupakan tindakan jangka pendek yang berfungsi sebagai pemadam kebakaran. “Kehadiran kami di tengah masyarakat membuktikan bahwa pemerintah hadir pada saat masyarakat membutuhkan harga pangan yang murah. Kami melakukan evaluasi terkait pelaksanaan dan metodologi di lapangan, termasuk dengan mitra yang diajak bekerja sama,” katanya.
Setiap selesai kegiatan, Doni dan timnya melaporkan hasil evaluasi langsung kepada Gubernur Sulawesi Tengah. Ia juga menyebutkan bahwa dalam dua tahun terakhir, pemerintah provinsi mengedepankan aspek efisiensi dengan tidak lagi mengadakan seremonial yang membutuhkan biaya besar. Seremonial hanya dilakukan pada hari besar keagamaan sebagai simbolis pemberian arahan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Untuk jangka panjang, tim pengendali inflasi daerah telah menyiapkan program dari hulu dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan pengelolaan hasil pertanian. Doni juga menginformasikan bahwa pasar murah akan kembali dilaksanakan menjelang hari besar keagamaan nasional, khususnya Natal dan tahun baru, di sekitar Kota Palu.
“Kegiatan pasar murah tidak hanya dilaksanakan oleh provinsi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, tetapi juga oleh kabupaten kota yang memiliki dana, serta Dinas Pangan dengan gerakan pangan murah,” pungkas Doni.Rif.
Doni Iwan Setiawan: Pasar Murah Provinsi Sulteng Hadir sebagai Solusi Jangka Pendek Kendalikan Inflasi dan Ringankan Beban Masyarakat






