Penerima Supersemar Bangga Pak Harto jadi Pahlawan Nasional

  • Whatsapp

MEDIA ONLINENEWS.IWACANA pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, Jenderal Besar TNI (Purn) H. M. Soeharto, dalam sepekan terakhir begitu mengemuka dan mendapat sambutan luas di tengah masyarakat. Diberbagai media, terutama media daring, topik ini menjadi perbincangan yang hangat dan penuh emosi kebangsaan.

Sebagai mantan mahasiswa era 1980-an yang beruntung menjadi penerima beasiswa Supersemar, saya menyimak perkembangan itu dengan rasa haru yang mendalam dan kebanggaan yang luar biasa. Saya merasa tergetar, karena akhirnya jasa-jasa besar Pak Harto bagi bangsa dan negara ini diakui secara resmi oleh Negara yang pernah beliau pimpin dengan penuh dedikasi dan disiplin.

Muat Lebih

Saya masih ingat betul, ketika beliau wafat pada awal tahun 2008, saya terdorong untuk menelusuri kembali jejak pengabdian panjang beliau kepada bangsa. Hasil perenungan dan pengumpulan data itu kemudian saya tuangkan dalam buku “Pak Harto dalam Kenangan: 58 Tahun Mengabdi untuk Bangsa dan Negara” yang terbit pada Juni 2009. Buku itu menjadi bentuk kecil penghormatan saya kepada sosok pemimpin yang membangun bangsa ini dari keterpurukan menuju kemandirian.

Bahkan Presiden ke-7 RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) pun pernah menegaskan bahwa Pak Harto adalah Bapak Pembangunan Nasional yang meninggalkan warisan nyata: mulai dari swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, stabilitas ekonomi, hingga kesempatan pendidikan bagi anak bangsa melalui beasiswa Supersemar. Pernyataan Presiden Jokowi itu, sebagaimana pernah dikutip oleh Dr. HM Darmizal MS, menjadi penguat dari keputusan MPR RI tahun 1982, yang menetapkan Pak Harto sebagai Bapak Pembangunan.

Kini, setelah hampir dua dekade penantian panjang sejak kepergian beliau, akhirnya wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Pak Harto menemukan momentumnya. Saya meyakini, ini bukan sekadar penghargaan, melainkan pemulihan sejarah dan peneguhan keadilan moral bagi bangsa ini.

Atas nama para mantan penerima beasiswa Supersemar di seluruh Indonesia, izinkan saya menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, atas kepekaan sejarah dan kebesaran jiwa beliau dalam menatap masa lalu dengan jernih dan menghargai jasa para pemimpin bangsa.

Semoga keputusan beliau untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Pak Harto dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bukan hanya keputusan politik, tetapi nyata sebagai satu langkah kenegarawanan yang meneguhkan persatuan dan penghormatan terhadap para tokoh yang telah mengukir sejarah besar Indonesia.

Kita semua patut bersyukur dan bergembira. Penganugerahan ini adalah tasyakur bini’mah bagi bangsa Indonesia sebagai upaya menatap masa depan yang lebih adil, lebih beradab, dan lebih berterima kasih kepada mereka yang telah menanamkan fondasi pembangunan bangsa ini.

Sebagai mantan mahasiswa penerima Supersemar yang kini telah menua, kami ingin menggelar doa dan rasa syukur bersama mengenang, menghargai, dan mendoakan Pak Harto dan Gus Dur. Dua sosok berbeda yang sama-sama berjiwa besar dan mencintai rakyatnya.
Dan semoga, kebersamaan dalam rasa syukur ini terus terjalin hingga akhir hayat, sebagai wujud cinta kami pada tanah air dan para pahlawannya.

Penulis adalah Dr. Badri Khaeruman penerima Beasiswa Supersemar, mantan SP2W dan saat ini sebagai Dosen di UIN Bandung (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *