MALANG-MEDIA ONLINENEWS.ID//Upaya peningkatan kesejahteraan petani kini menjadi perhatian utama pemerintah. Hal ini mengemuka dalam kegiatan Dialogista bertajuk “Pemuda dan Ketahanan: Menggali Potensi Pemuda dalam Menjaga Kedaulatan Pangan Nasional” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (BEM FP UB) bekerja sama dengan Pemuda Inspirasi Nusantara (PIN) di Aula Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, pada Jumat (7/11/2025).
Acara ini menghadirkan Dr. Noer Rahmi Ardiarini, SP, M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian UB, dan Agista Nanda Prasetya, Presiden BEM FP UB, yang memberikan pandangan mengenai peran strategis pemuda dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Agista Nanda Prasetya menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Ia menilai langkah-langkah seperti penurunan harga pupuk bersubsidi, penyederhanaan sistem distribusi, serta penyesuaian harga gabah dan jagung memberikan dampak positif bagi peningkatan keuntungan petani.
> “Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto benar-benar menunjukkan perhatian besar kepada petani. Langkah seperti menurunkan harga pupuk subsidi, menyederhanakan distribusi, dan menyesuaikan harga gabah serta jagung membantu petani mendapat keuntungan lebih baik,” ujar Agista.
Sementara itu, Dr. Noer Rahmi Ardiarini menyoroti aspek penting dari perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa persoalan pangan tidak hanya terkait produksi, tetapi juga kesadaran dalam mengonsumsi secara bijak.
> “Satu hal yang penting, saya lihat kita semua sering menyisakan makanan setiap hari. Kita ini penyumbang sisa makanan di piring. Mulai sekarang, mari kita disiplin untuk tidak membuang sisa makanan,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, BEM FP UB bersama Pemuda Inspirasi Nusantara berharap muncul kesadaran kolektif di kalangan generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Pemuda diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga bagian dari solusi bagi masa depan pertanian Indonesia.
Dialog ini juga menjadi ruang bertukar gagasan antara mahasiswa, akademisi, dan pegiat muda pertanian untuk memperkuat peran generasi muda sebagai penggerak ketahanan pangan serta mengajak semua pihak untuk mengawasi proses distribusi pupuk agar benar – benar terserap di petani. (red)






