GUNUGKIDUL (DIY) – MEDIA ONLINENEWS.ID// Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Dinas Sosial melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi di delapan lokasi program sosial, Kamis (16/10/2025). Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, untuk memastikan seluruh program sosial berjalan terukur, terstruktur, dan tepat sasaran.
“Hari ini kami bersama Dinas Sosial melakukan monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program sosial. Dari lapangan terlihat pelaksanaan sudah terkonfirmasi, terukur, dan berjalan dengan baik,” ujar Bupati
Kegiatan dimulai dari Kampung Siaga Bencana di Kalurahan Ngoro-oro, Kapanewon Patuk. Menjelang musim penghujan, kesiapsiagaan masyarakat menjadi perhatian utama.
“Kampung siaga bencana ini penting, karena saat terjadi bencana masyarakat dan perangkat pendukung harus sudah siap. Inilah bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap keselamatan warga,” lanjutnya.
Lokasi kedua, rombongan meninjau Desa Prima di Kalurahan Putat, Patuk, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ekonomi produktif. Program ini mendorong perempuan agar tangguh dan mandiri, sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga dan kontribusi terhadap ekonomi daerah.
Masih di Putat, Bupati juga meninjau Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), sebagai pusat layanan terpadu penanganan masalah sosial di tingkat kalurahan.
“Puskesos menjadi garda terdepan untuk menerima dan menindaklanjuti aduan masyarakat sebelum diteruskan ke tingkat kabupaten,” jelas Bupati.
Selanjutnya, monitoring dilanjutkan ke Usaha Sosial Ekonomi Produktif (USEP) ‘Sumber Rejeki’ di Nogosari III, Bandung, Playen. Kelompok ini bergerak di bidang usaha aneka makanan dan melibatkan warga rentan serta perempuan untuk mendapatkan pendampingan usaha dari Dinas Sosial.
Di lokasi LKSA PA Al-Islam Tompak Ngawu, Playen, Bupati menyapa langsung anak-anak binaan serta pengelola lembaga kesejahteraan sosial anak. Sementara di Ngunut Lor, Playen, dilakukan penyerahan bantuan sosial alat bantu kursi roda bagi penyandang disabilitas, Bapak Muh Jaet.
Monitoring juga dilakukan pada bedah rumah keluarga Salbiyatun di Srikoyo, Bleberan, Playen yang masih dalam proses pengerjaan. Selain itu juga dilakukan monitoring bedah rumah dan bantuan sosial bagi Kusmiyati di Kemorosari II, Piyaman yang sudah rampung pengerjaannya. Dua program ini merupakan sinergi antara Dinas Sosial, BAZNAS, dan masyarakat sekitar.
“Kami melihat langsung rumah penerima bantuan bu kusmiyati yang kini sudah layak huni. Ini hasil kolaborasi warga yang bergotong royong, peran lurah, RT, RW, dan dukungan banyak pihak. Gotong royong ini nilainya luar biasa” ujar Bupati.
Ia juga menegaskan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan.
“Kami berharap semua penerima bantuan rumah layak huni benar-benar terverifikasi dan berhak, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” tambahnya.
Bupati juga menyoroti kondisi penerima bantuan yang benar-benar membutuhkan.
“Kami lihat sendiri, ada keluarga yang hidup dalam kondisi memprihatinkan, ibu sakit dan bapak menjaga sendiri. Sekarang sudah punya rumah yang baik dan layak. Semoga semua pihak yang membantu diberikan keberkahan dan panjang umur,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Markus Tri Munarja, menyampaikan bahwa program bantuan sosial tahun 2025 terus berjalan.
“Bantuan sosial bedah rumah untuk tujuh penerima manfaat masing-masing sebesar Rp50 juta. Selain itu, ada bantuan kelompok KUBE Rp20 juta di Buyutan, Watusigar, Ngawen. Dana DBHCHT senilai Rp793,8 juta juga akan dicairkan pada November 2025,” ungkap Markus.
Selain itu, Dinas Sosial juga telah menyalurkan alat bantu disabilitas kepada 61 orang, bantuan sosial permakanan sembako untuk 30 orang, serta permakanan siap saji untuk 1.227 orang, yang seluruhnya telah selesai dilaksanakan.
Menutup kegiatan, Bupati Endah menyampaikan pesan inspiratif, “Semangat membantu jangan pernah membuat kita takut berkurang. Justru dengan memberi, rezeki dan kebaikan akan semakin bertambah. Semoga semangat ini terus hidup di tengah masyarakat Gunungkidul.” (red)