PALU,SULTENG – MEDIA ONLINENEWS.ID//Aula Manggala Sakti Kodam XXIII/Palaka wira di Kota Palu menjadi saksi bisu pertemuan lintas iman dalam acara Doa Bersama Lintas Agama pada Sabtu (4/10/2024) sore. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI ini menghadirkan para pemuka agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha untuk bersama-sama mendoakan kejayaan TNI dan keutuhan NKRI.
Acara dibuka dengan pidato kebangsaan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., yang menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa.
Dalam pidatonya, Ketua FKUB menegaskan bahwa keragaman suku, bahasa, dan budaya di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah, merupakan fitrah yang harus dikelola dengan bijak. “Keragaman bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dikelola dengan bijak. Kita semua memiliki peran penting dalam membangun narasi keberagaman yang damai,” ujar Prof. Zainal Abidin.
Ia juga mengingatkan pelajaran berharga dari sejarah konflik Poso yang kini telah bertransformasi menjadi simbol perdamaian. “Dari sejarah Poso, kita belajar bahwa musuh sejati kita bukanlah sesama anak bangsa, melainkan api kebencian yang mudah tersulut. Menjaga perdamaian jauh lebih mulia daripada memenangkan pertempuran,” tegasnya.
Ketua FKUB menekankan peran strategis TNI sebagai perekat persatuan bangsa. “TNI adalah perekat dari setiap jengkal perbedaan, peredam dari setiap riak kebencian, dan pengawal dari setiap nilai persaudaraan,” katanya. Ia meyakini bahwa dengan semangat Sapta Marga dan kesetiaan pada rakyat, TNI akan selalu menjadi motor penggerak perdamaian dan jembatan yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam konteks keberagaman, Prof. Zainal Abidin menyerukan pentingnya saling menghormati keyakinan masing-masing. “Tugas kita bukanlah untuk membuktikan bahwa agama kita yang paling benar, tetapi untuk menunjukkan bahwa kita mampu menebar kebaikan kepada sesama makhluk Tuhan,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Staf Kodam XXIII/Palaka wira Brigjen TNI Agus Sasmita, S.I.P., yang mewakili Pangdam, Kapok Sahli -Brigjen TNI Sugiono, S.I.P., Kepala Staf Korem 132/Tadulako Kolonel Inf Antonius Chrishardjoko, S.I.P., serta jajaran pejabat utama Kodam XXIII/Palaka Wira dan Korem 132/Tadulako.
Turut hadir pula perwakilan dari Kodim 1306/Kota Palu, Yonif 711/Raksatama, Lanal Palu, dan Detasemen AU Mutiara Palu. Dari kalangan tokoh agama, hadir Ustad Dr. H. Munif A. Godal, M.A. (Islam), Pendeta I Wayan Sasterawan, M.Th. (Kristen Protestan), Pastor Damianus Yangko Alo, PR. (Katolik), Pinandita I Nyoman Lastikol (Hindu), dan Bhante Abhayaseno (Buddha).
Acara yang berlangsung mulai pukul 16.15 hingga 17.15 Wita ini diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh pemuka masing-masing agama. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah sejenak.
Meski berlangsung singkat, acara doa bersama lintas agama ini sarat makna sebagai wujud komitmen TNI dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kehadiran Kodam XXIII/Palaka Wira di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat menjadi bukti nyata kehadiran negara untuk memastikan kedamaian dirasakan oleh segenap masyarakat Indonesia.
Acara berjalan aman, lancar, dan khidmat, mencerminkan harmoni keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.Rif
Jelang HUT ke-80 TNI, Kodam XXIII/Palaka Wira Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Persatuan Bangsa
