Kodam XXIII/Palaka Wira Wujudkan Sisi Humanis TNI Melalui BakSos Kesehatan-Donor Darah

  • Whatsapp

PALU, SUTENG – MEDIA ONLINENEWS.ID//Wajah humanis Tentara Nasional Indonesia kembali terpancar melalui kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Kodam XXIII/Palaka Wira dalam rangka memperingati HUT TNI ke-80 yang akan jatuh pada 5 Oktober mendatang. Lima ratus prajurit siap mengulurkan tangan kemanusiaan dengan mendonorkan darah bagi sesama yang membutuhkan.
Aksi mulia ini digelar di Aula Kodam XXIII/Palaka Wira pada Sabtu (20/9/2025), di Jl. Jenderal Sudirman, Palu-menunjukkan bahwa TNI tidak hanya kuat dalam pertahanan negara tetapi juga memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap penderitaan rakyat. Khusus kegiatan donor darah Letkol (Ckm) Dr. dr. Marles Edy Wanto Haloho, M.Kes sebagai Ketua Panitia menggambarkan semangat TNI yang lahir dari rakyat dan kembali kepada rakyat.
“Pelaksanaan donor darah kami bagi dalam dua gelombang, masing-masing 250 peserta. Optimisme kami tinggi karena kondisi fisik personel TNI umumnya prima,” kata dr. Haloho dengan penuh keyakinan.
Meski demikian, setiap calon pendonor tetap menjalani prosedur screening ketat sesuai standar medis internasional. Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan untuk memastikan kualitas darah yang akan disumbangkan memenuhi syarat keamanan bagi penerima.
“Tidak ada perlakuan istimewa untuk personel TNI. Standar pemeriksaan sama persis dengan yang diterapkan PMI kepada masyarakat sipil. Ini demi menjaga kualitas dan keamanan darah yang akan didonorkan,” tegasnya.
Kepedulian TNI terhadap kebutuhan darah masyarakat ternyata tidak mengenal waktu dan momen tertentu. dr. Haloho mengungkapkan bahwa personel militer kerap dimobilisasi untuk membantu ketika ada warga yang memerlukan transfusi darah secara mendesak.
“Kami sering menerima telepon dari masyarakat yang membutuhkan darah. Meski secara institusi yang menyediakan adalah PMI, namun kami siap menyediakan personel sebagai pendonor setelah melalui pemeriksaan kelayakan,” jelasnya.
Dalam edukasi kepada masyarakat, dokter yang juga memimpin rumah sakit ini meluruskan mitos seputar donor darah. Kondisi seperti memiliki tato atau tindik telinga sama sekali bukan penghalang untuk menjadi pendonor darah.
“Parameter utamanya adalah kesehatan darah. Selama bebas dari virus HIV, AIDS, hepatitis dan penyakit menular berbahaya lainnya, seseorang layak mendonorkan darah,” imbuhnya memberikan pencerahan.
Realitas kebutuhan darah di Kota Palu memang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan pengamatan Dr. Haloho, PMI setempat kerap kewalahan memenuhi permintaan masyarakat yang memerlukan transfusi darah.
“Pengalaman beberapa hari terakhir menunjukkan kebutuhan darah di Palu sangat tinggi. PMI masih kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga kontribusi TNI melalui donor darah ini diharapkan dapat meringankan beban mereka,” ungkapnya.
Momentum HUT TNI ke-80 dijadikan TNI, khususnya Kodam XXIII/Palaka Wira dan jajaran sebagai ajang menunjukkan sisi kemanusiaan yang melekat dalam jiwa setiap prajurit. Aksi donor darah massal ini menjadi simbol bahwa kekuatan militer sejati tidak hanya terletak pada persenjataan, melainkan pada kepedulian terhadap kemanusiaan.
“Pesan saya untuk masyarakat Palu dan sekitarnya, kegiatan donor darah dalam HUT TNI ke-80 ini adalah wujud nyata TNI membantu sesama. Harapan kami, kontribusi ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang sedang berjuang melawan penyakit,” harap Dr.,dr. Haloho dengan tulus.
Bakti sosial kesehatan ini membuktikan bahwa TNI tidak hanya berperan sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam misi kemanusiaan yang mengedepankan nilai-nilai luhur Pancasila dan semangat gotong royong bangsa Indonesia.(rif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *