GUNUNGKIDUL ( DIY) – MEDIA ONLINENEWS.ID//Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, meresmikan sumur bor bantuan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gunungkidul di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Wonosari. Pembangunan fasilitas ini menjadi bagian dari program pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sekaligus wujud pemenuhan hak dasar berupa akses air bersih.
Dalam sambutannya, Wabup Joko Parwoto menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS yang konsisten menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan sosial dan kemanusiaan di Gunungkidul.
“Ketersediaan air bersih adalah hak dasar setiap manusia, termasuk bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani pembinaan di dalam lapas. Kehadiran sumur bor ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang martabat kemanusiaan dan keadilan sosial. Bantuan ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Gunungkidul: mewujudkan daerah yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Wonosari, Renharet Ginting, menekankan pentingnya akses air bersih bagi warga binaan.
“Air bersih adalah kebutuhan vital yang menyangkut kesehatan, kebersihan, kenyamanan, bahkan ketenangan psikologis warga binaan. Pembangunan sumur bor ini merupakan terobosan strategis yang kami syukuri, sekaligus bentuk nyata peningkatan pelayanan dan komitmen terhadap pemenuhan hak-hak dasar warga binaan,” ujarnya.
Renharet juga menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS, tim teknis, dan seluruh jajaran Lapas yang mendukung penuh pembangunan ini. Menurutnya, sumur bor tidak hanya memenuhi kebutuhan harian, tetapi juga mendukung program pembinaan kepribadian dan kemandirian, seperti pertanian, peternakan, hingga kegiatan produktif lain di dalam lapas.
Dari pihak Ditjenpas DIY, Bu Lili menyebut pembangunan sumur bor ini sebagai capaian penting.
“Tantangan geografis Gunungkidul yang identik dengan tanah karst menjadikan persoalan air bersih tidak sederhana. Karena itu, pembangunan sumur bor di Lapas Wonosari adalah langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan, sekaligus bukti hadirnya negara dalam memenuhi hak dasar warga binaan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua BAZNAS Gunungkidul, Mustangid, yang menambahkan bahwa dukungan BAZNAS tidak berhenti pada penyediaan air bersih.
“Kami berkomitmen membantu warga binaan, termasuk setelah mereka bebas. Setiap mantan narapidana asal Gunungkidul akan diberikan modal usaha agar bisa mandiri dan tidak kembali terjerat masalah hukum,” jelasnya.
Peresmian sumur bor ini dihadiri jajaran pejabat Pemkab Gunungkidul, Ditjenpas DIY, forkopimda Gunungkidul,pengurus BAZNAS, serta petugas dan warga binaan Lapas Wonosari. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan kebutuhan air bersih di lapas dapat terpenuhi sekaligus memperkuat program pembinaan yang lebih manusiawi, berkeadilan, dan berkelanjutan.(red)