YOGYAKARTA, DIY – MEDIA OnlineNews.Id//Pernyataan Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih sukses mencuri perhatian peserta Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025 di Jogja Marketing Festival, Hotel Royal Ambarrukmo, Selasa (12/8/2025). Di hadapan pelaku bisnis, akademisi, industri, dan pemerintah, orang nomor satu di Gunungkidul ini mengibaratkan daerahnya sebagai “perempuan cantik dan kaya raya” yang harus dikelola dengan tepat.
“Kalau salah kelola, Gunungkidul bisa berubah jadi perempuan tua, miskin, dan menderita,” tegas Bupati
IMF 2025 yang digelar MarkPlus Institute tahun ini mengusung tema “Sustainable Marketing in the AI Era”, menjadi ajang strategis merespons perubahan besar dunia pemasaran di tengah percepatan transformasi digital dan adopsi kecerdasan buatan (AI).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuni Pancawati, dalam sambutannya menegaskan perbedaan fundamental antara marketing dan penjualan.
“Marketing membangun citra merek jangka panjang, sementara penjualan fokus pada target jangka pendek. Keduanya harus seimbang di era Internet of Things ini,” jelasnya.
Yuni menambahkan, acara ini menjadi ruang penting untuk memperkenalkan berbagai inovasi dan perkembangan dunia pemasaran, sekaligus mempererat hubungan antara pelaku bisnis, industri, dan pemerintah.
“Melalui kolaborasi solid tiga sektor ini, kita bisa memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat perekonomian yang berkembang, sekaligus menciptakan dampak positif di masyarakat. Lewat Jogja for Impact, kita tidak hanya fokus pada kemajuan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial, lingkungan, dan budaya,” tegasnya.
Dalam paparannya, Bupati Gunungkidul mengungkapkan strategi branding yang tengah digarap Pemkab Gunungkidul, mulai dari pariwisata hingga budaya lokal.
“Gunungkidul punya pantai-pantai eksotis, bentang alam khas, dan budaya autentik. Setiap tahun, kunjungan wisata rata-rata lebih dari 3 juta orang. Ke depan, kami ingin mengangkat citra positif ini untuk mendongkrak wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk menjadi duta lokal.
“Masyarakat Gunungkidul itu tangguh, seperti batang ketela, ditanam di mana saja tetap tumbuh. Mari kita buktikan Gunungkidul itu cantik, tangguh, dan berkarakter,” tambahnya.
Acara ini juga menjadi momen membanggakan bagi Gunungkidul. MarkPlus Institute memberikan Public Service for IMPACT Award DIY 2025 kepada empat OPD: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perpustakaan dan Arsip, Disdukcapil, dan RSUD Kabupaten Gunungkidul.
Penghargaan ini diberikan untuk instansi pelayanan publik yang dinilai prima, memanfaatkan teknologi secara optimal, dan memberi dampak positif bagi masyarakat. (Riska)