GUNUNGKIDUL, DIY – MEDIA OnlineNews.Id//Sebagai wujud persiapan dan kewaspadaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam Hidrometeorologi kering, Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Inf Roni Hermawan, menghadiri Apel gelar kesiapan Pasukan dalam Rangka Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi kering bertempat di lapangan Kesatrian, Padukuhan Purbosari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Jum’at (25/07/2025).
Apel gelar pasukan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, S.E.,M.P bertempat di lapangan Kesatrian, Padukuhan Purbosari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul yang di ikuti oleh ratusan anggota TNI-Polri dari Kodim 0730/Gunungkidul, Polres Gunungkidul, BPBD Gunungkidul,OPD, Satpol PP,Dinsos, Dishub,Rapi,Linmas Dinkes, PMI, Pemadam Kebakaran, Senkom,SAR Kab.Gunungkidul, Tagana dan Relawan.
Dalam arahannya, Bupati Endah menegaskan bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan wilayah yang secara geografis rentan terhadap bencana hidrometeorologi kering. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan seluruh elemen menjadi sangat krusial.
“Perubahan iklim yang semakin ekstrem mengharuskan kita untuk selalu waspada dan siap siaga. Apel ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan pernyataan komitmen dan kesiapan kita semua dalam mengantisipasi dan menanggulangi potensi bencana di musim kemarau,” ujar Bupati
Ia menekankan pentingnya deteksi dini, koordinasi lintas sektor, dan peran aktif masyarakat sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi darurat. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, lanjutnya, telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menekan risiko bencana.
Beberapa langkah tersebut antara lain melaksanakan mitigasi bencana hidrometeorologi kering dengan memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien, serta memperbanyak pembuatan titik-titik resapan air. Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan pemukiman yang kerap kali dipicu oleh musim kemarau panjang atau kelalaian manusia saat melakukan pembakaran sampah secara tidak terkendali.
Untuk menjamin ketersediaan air bersih, Pemkab mendorong pemanfaatan air hujan sebagai sumber air kebutuhan sehari-hari, serta mengoptimalkan sumber mata air yang ada. Sementara itu, untuk kebutuhan sektor pertanian, upaya penyediaan air dilakukan melalui pembangunan jaringan irigasi air tanah, pompa, sistem genangan, hingga irigasi tetes.
Apel gelar kesiapan Pasukan Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi kering bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan antisipasi apabila terjadi bencana.
Dandim 0730/Gunungkidul Letkol Inf Roni Hermawan, kegiatan Apel Gelar Pasukan ini merupakan bentuk respon pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mengantisipasi kejadian bencana Hidrometeorologi kering secara terpadu. Dengan melibatkan unsur, di antaranya TNI-Polri, Perangkat Daerah terkait, dan elemen masyarakat, maka dari itu kita mengadakan apel gelar kesiapan pasukan dan perlengkapan.
Hal ini sekaligus mengingatkan kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana, sebagai antisipasi untuk mengurangi resiko apabila bencana.
“Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi bencana yang masuk dalam kategori bencana Hidrometeorologi kering. Yaitu bencana kekeringan, krisis air bersih, hingga kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.Pemerintah bisa dengan cepat melakukan langkah-langkah secara cepat,” tandasnya.
“Berkenaan dengan hal tersebut, saya memberikan apresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya Apel Kesiapsiagaan yang di gelar ini dalam rangka antisipasi bencana alam. Selain sangat strategis untuk mengecek kesiapan dan kekuatan SDM/Personil serta sarana dan prasarana, Apel ini juga sangat strategis untuk memperkuat komitmen, sinkronisasi dan koordinasi dari semua pihak terkait dalam rangka antisipasi dan tanggap bencana” jelasnya.(Pen0730GK) (red)