Jumat Curhat Langaleso Wujudkan Dialog Konstruktif untuk Kamtibmas Kondusif

  • Whatsapp

SIGI, SULTENG – OnlineNews.Id//Kantor Desa Langaleso, Jalan Dolo Sidera, Jono Oge, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, menjadi saksi berlangsungnya kegiatan Jumat Curhat pada Jumat (25/7/2025), yang dilaksanakan Polda SulTeng dan Polres Sigi. Program unggulan Polda Sulteng bersama Polres Sigi ini menghadirkan dialog terbuka antara aparat keamanan dan masyarakat setempat.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 11.30 WITA ini dipimpin oleh AKP Dadeng Harmoko Setiawan – Kaurdal Subbidalverif Bidkeu ,mewakili Kapolda Sulteng;didampingi AKP Agil Kairi (Kasat Sabhara Polres Sigi) dan AKP Devan N. Hasbi (Kasat Lantas Polres Sigi), sebagai representasi Polres Sigi yang dikomandoi oleh AKBP Kari Amsa Ritonga selaku Kapolres. Dari unsur pemerintahan desa, hadir Kepala Desa Nurlin Haruna, S.AP, dan jajaran , serta para undangan/ warga masyarakat. Kemudian turut hadir Kapolsek Dolo -Iptu Fransiskus, Bhabinkamtibmas -Bripka Ariswan Artha serta Babinsa Koramil 1306-04/ Dolo, Serda Rusli.
Respons Terhadap Permasalahan Kriminalitas
Dalam sambutannya, Kepala Desa Langaleso memaparkan berbagai upaya penanganan kasus kriminal di wilayahnya. “Untuk kasus pencurian bernilai kecil, kami telah mengeluarkan Peraturan Desa (Perkades) sebagai upaya penyelesaian secara kekeluargaan agar tidak berlanjut ke ranah hukum,” ungkap Nurlin.
Kepala desa juga menyoroti maraknya penyalahgunaan lem fox di kalangan (anak)remaja, yang dikategorikan sebagai penyalahgunaan narkoba.Kepada warganya Kepala Desa juga menghimbau untuk melaporkan setiap pendatang yang tidak diketahui asal-usulnya kepada aparat pemerintahan desa.
Dialog Interaktif Berbagai Isu Kamtibmas
Sesi tanya jawab yang dipandu AKP Devan N. Hasbi menghadirkan diskusi mendalam seputar berbagai permasalahan. Serda Rusli membuka diskusi dengan mengangkat isu minuman keras tradisional, yang mendapat respons komprehensif dari para narasumber, dan juga berlanjut kepada permasalahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
AKP Agil Kairi menjelaskan kompleksitas penanganan minuman keras tradisional. “Minuman keras tradisional tidak mudah diberantas secara kaku karena merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis. Diperlukan pendekatan yang melibatkan berbagai instansi terkait untuk pengelolaan yang tepat,” paparnya.
Pembahasan juga menyentuh isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kasat Sabhara menjelaskan dengan lugas bahwa mendidik anak boleh dilakukan, namun tidak boleh melampaui batas hingga menimbulkan cedera. “Ada undang-undang perlindungan anak dan UU KDRT yang harus dipatuhi semua pihak,” tegasnya.
Edukasi Tertib Lalu Lintas
Merespons pertanyaan warga mengenai pelanggaran lalu lintas, AKP Devan N. Hasbi dengan bijak menjelaskan bahwa polisi lalu lintas tidak pernah berniat menyusahkan masyarakat. Menggunakan pendekatan bahasa daerah Kaili, putra kelahiran Palu ini menekankan pentingnya kesadaran hukum berlalu lintas.
“Kami bangga jika tingkat kesadaran hukum masyarakat semakin tinggi. Penindakan hanya dilakukan terhadap pelanggar yang membandel dan susah diperingatkan,” jelasnya sambil mengingatkan pentingnya penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan bermotor.
Pendekatan Hierarkis Penyelesaian Masalah
AKP Dadeng Harmoko Setiawan menegaskan pentingnya pendekatan hierarkis dalam penyelesaian masalah. “Setiap persoalan sebaiknya diselesaikan di tingkat pemerintahan desa terlebih dahulu. Jika tidak dapat diselesaikan, baru naik ke polsek, polres, hingga polda,” ungkapnya.
Terkait peredaran minuman keras di desa tetangga Langaleso, narasumber menjamin akan mengoordinasikan penanganan dengan jajaran polsek setempat.
Instrumen Sinergi Menciptakan Kamtibmas Kondusif
Jumat Curhat yang berlangsung dengan antusias tinggi dari seluruh peserta ini membuktikan efektivitasnya sebagai instrumen strategis dalam membangun sinergi antara masyarakat, Polri. Program ini tidak sekadar menjadi ajang dialog, melainkan wahana komprehensif untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat sekaligus memberikan edukasi hukum yang aplikatif.
Melalui pendekatan dialogis dan konstruktif, Jumat Curhat berhasil menciptakan ruang komunikasi dua arah yang memungkinkan masyarakat menyampaikan keluhan, masukan, dan harapan secara langsung kepada aparat keamanan.
Ketika komunikasi terjalin harmonis, kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan meningkat, sementara Polri memperoleh dukungan penuh dalam menjalankan tugas pengayoman masyarakat. Jumat Curhat terbukti menjadi jembatan emas yang menghubungkan aspirasi rakyat dengan komitmen nyata aparat keamanan dalam mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.(Rif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *