PALU, SULTENG – MEDIA OnlineNews.Id//Komisaris Jenderal Polisi Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, menegaskan bahwa kantor pemerintah bukanlah sekadar bangunan fisik, melainkan simbol pelayanan publik yang harus dimaknai secara mendalam. Pernyataan ini disampaikan dalam peresmian Gedung Kantor BNN Provinsi Sulawesi Tengah dan Fasilitas Rehabilitasi BNNK Morowali, Selasa (22/7/2025) di Jalan Sukarno Hatta, Palu.
“Kantor bukan sekedar susunan batu di atas batu yang dibalut dengan semen lalu kemudian dicat putih atau berwarna yang terlihat indah. Kantor harus dimaknai sebagai suatu nilai yang harus diinternalisasikan dalam diri setiap pemilik kantor tersebut,” tegas Kepala BNN RI di hadapan jajaran pimpinan daerah dan undangan.
Hukom menekankan bahwa kantor yang diresmikan tersebut didirikan dengan uang rakyat dan hibah pemerintah, serta mendapat kepercayaan dari World Bank. “Ingat, kantor ini didirikan oleh uang dari rakyat, hibah pemerintah, dan itu adalah hibah rakyat. Dan yang kedua, ini dari uang World Bank. Artinya ada kepercayaan bukan sekedar kepercayaan publik dari masyarakat Tadulako, tapi kepercayaan dunia,” ungkapnya.
Kepala BNN RI menekankan filosofi pencegahan sebagai investasi yang lebih efektif dibandingkan pemenjaraan konvensional. Ia juga mengungkapkan komitmen pemberantasan dengan capaian operasi terbaru mencapai 400 kilogram dalam dua minggu terakhir. Hukom menyoroti kondisi paradoks Sulawesi Tengah yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat namun menduduki peringkat keempat pengguna narkoba terbesar di Indonesia dengan angka 2,8 persen, melebihi rata-rata nasional 1,9 persen.
Dalam laporannya, Kepala BNN Provinsi Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Ferdinand Maksi Pasule, menjelaskan bahwa pembangunan gedung baru ini dipicu kerusakan parah akibat gempa, tsunami, dan likuifaksi 2018. Gedung dibangun dengan anggaran Rp 17.171.297.611 dari Bank Dunia di atas lahan hibah 2 hektare dari Pemprov Sulawesi Tengah, dengan luas bangunan 1.041 meter persegi.
Tahap kedua pembangunan senilai Rp 2,1 miliar akan dimulai Agustus 2025 untuk kelengkapan fasilitas. Sementara itu, Pemkab Morowali menghibahkan gedung rehabilitasi dengan total anggaran Rp 4.049.799.000. Pasule juga mengusulkan hibah tambahan lahan 9.000 meter persegi untuk fasilitas pendukung seperti rumah tahanan dan rumah dinas.
Acara peresmian dihadiri oleh unsur Forkompinda yang terdiri dari Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah bidang Pengembangan Kawasan Wilayah Isan Basir S.H., LL.M., Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Dr. Agus Nugroho S.H., S.I.K., M.H., Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, dan Kabinda Provinsi Sulawesi Tengah Brigjen TNI Bobby Prabowo, pejabat dari berbagai kabupaten, dan undangan lintas institusi lainnya.(Rif)
Ka. BNN_RI: “Kantor Didirikan dengan Uang Rakyat , Harus Jadi Simbol Pelayanan bagi Masyarakat”
