Polres Sigi & Polda SulTeng Hadirkan Forum “Jumat Curhat” di Desa Mpanau: Membangun Jembatan Komunikasi Transparan

  • Whatsapp

SIGI – SULTENG, OnlineNews.Id. Media // Kantor Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, menjadi arena dialog hangat dan bermakna antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam program “Jumat Curhat” yang diselenggarakan Polda Sulteng bersama Polres Sigi, Jumat (23/5/2025).
Kegiatan strategis yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA ini dipimpin langsung oleh Kasubdit Patroli Airut Kompol Maxsi G. yang mewakili Kapolda Sulteng, didampingi Kabag Ops Polres Sigi AKP Sidik Masudianto yang mewakili Kapolres Sigi, disertai Kasat Lantas Polres Sigi AKP Muhammad Devan N. Habie, S.H, dan Kasat Samapta Polres Sigi Iptu Agil Kari.
Representasi pemerintah desa diwakili oleh Kepala Desa Mpanau Sarif S.Sos, bersama Bhabinkamtibmas Desa Mpanau Brigpol Herman dan Brigpol Istiara. Forum ini juga dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, kepala dusun, ketua RT, dan warga setempat dalam suasana kekeluargaan yang kondusif.
Wadah Dialog Transparan untuk Aspirasi Masyarakat
Sesuai dengan konsep “Jumat Curhat”, forum ini membuka ruang dialog tanya jawab yang transparan, memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, kritik, maupun masukan konstruktif. Baik Kompol Maxsi maupun AKP Sidik berkomitmen penuh mengakomodasi setiap aspirasi yang disampaikan, memberikan solusi konkret untuk permasalahan yang dapat dijawab secara langsung, sementara isu-isu yang memerlukan koordinasi lebih mendalam akan ditindaklanjuti pasca kegiatan.
Dalam sambutan pembuka, AKP Sidik Masudianto menjelaskan filosofi program “Jumat Curhat” sebagai program nasional Polri yang dirancang khusus untuk menggali aspirasi dan keluhan masyarakat. “Program ini hadir sebagai jembatan komunikasi bagi warga masyarakat, termasuk mereka yang belum memiliki akses optimal terhadap platform digital atau media sosial,” ungkapnya dengan penuh perhatian.
Transparansi dalam Mengungkap Tantangan Kamtibmas
Kepala Desa Mpanau Sarif S.Sos menunjukkan keterbukaan luar biasa dengan memaparkan berbagai dinamika kamtibmas di wilayahnya. Spektrum permasalahan yang disampaikan meliputi fenomena kenakalan remaja seperti aktivitas geng motor di malam hari, kompleksitas permasalahan lalu lintas, keprihatinan terhadap penyalahgunaan narkoba, hingga sengketa tanah warisan yang berpotensi memicu ketegangan sosial.
“Masih terdapat praktik penjualan minuman keras dan kebiasaan anak-anak yang berkumpul hingga larut malam. Hal ini menjadi keprihatinan bersama yang memerlukan penanganan bijaksana,” papar Sarif dengan penuh kepedulian.

Muat Lebih

Ia juga memberikan masukan konstruktif agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan dengan pemberitahuan lebih awal untuk mengoptimalkan partisipasi tokoh masyarakat.

*Pendekatan Kolaboratif dan Keadilan Restoratif*
Sebagai narasumber utama dari Polda Sulteng, Kompol Maxsi menekankan esensi partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kamtibmas. “Persoalan keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab kolektif yang memerlukan sinergi seluruh elemen masyarakat, bukan semata beban institusi kepolisian,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Dalam atmosfer dialogis yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, Kompol Maxsi menggarisbawahi peran strategis Bhabinkamtibmas dalam menyelesaikan permasalahan melalui pendekatan restorative justice. Diskusi mendalam mencakup berbagai isu mulai dari narkotika, perjudian, hingga program rehabilitasi, termasuk koordinasi intensif dengan Badan Narkotika Nasional untuk mendukung rehabilitasi bagi individu yang berkeinginan membebaskan diri dari ketergantungan narkoba.
*Komitmen Konkret Tindak Lanjut*
Forum yang berakhir pada pukul 11.00 WITA ini ditutup dengan komitmen konkret dari pihak kepolisian. Permasalahan narkoba akan dikoordinasikan langsung dengan Satuan Narkoba Polres Sigi, sementara isu lalu lintas dan kebutuhan infrastruktur rambu-rambu jalan akan ditangani secara responsif oleh Satuan Lalu Lintas.
Program “Jumat Curhat” meraih apresiasi tinggi dari masyarakat karena berhasil memfasilitasi komunikasi dua arah yang konstruktif antara kepolisian dan warga. Setiap kali program ini diselenggarakan, forum terbuka ini konsisten menyediakan ruang dialog transparan di mana aspirasi, keluhan, kritik, dan masukan dapat disampaikan secara bebas dan bertanggung jawab, sebagaimana yang terlaksana dalam kegiatan hari ini.
Kegiatan berlangsung dalam suasana tertib dan harmonis, mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Inisiatif ini menegaskan komitmen Polda Sulteng dalam memperkuat community policing dan membangun kepercayaan publik melalui pendekatan humanis yang komunikatif dan solutif.(Rif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *