GUNUNGKIDUL, DIY – Proyek pembangunan sumur bor yang berada di Padukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul dipertanyakan oleh warga masyarakat. Pasalnya, bangunan senilai ratusan juta itu dinilai kurang transparan dalam proses pengerjaanya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, proyek sumur bor merupakan program penunjang ketahanan pangan. Rencananya sumur bor akan digunakan untuk mengairi 10 hektar lahan pertanian masyarakat munggur.
“Namun selama pengerjaan masyarakat belum pernah menerima laporan keuangan terkait total biaya pembangunan sumur bor,” ujar Samingan, Senin (07/04/2025).
Hingga bangunan selesai, Ia menambahkan, pihak UPKK selaku yang mengerjakan proyek seolah mengabaikan transparansi dalam pengelolaan anggaran. Menurut dia, transparansi adalah hal penting karena dapat meningkatkan akuntabilitas, kepercayaan, dan partisipasi masyarakat.
“Harusnya pihak UPKK terbuka, dana pembangunan itu digunakan untuk rincian apa saja, sehingga masyarakat mengetahui manffaat dari dana tersebut,” imbuhnya.
Diketahui juga, proyek yang dibiayai APBN TH. 2024 lewat Dinas Pertanian Gunungkidul senilai Rp. 112.800.000,00 untuk program ketahanan pangan, ada kemungkinan timbul masalah karena anggaran sudah terserap, namun, bangunan fisik masih perlu biaya tambahan.
Warga masyarakat munggur pun menuntut kepada pemerintah agar sesegera mungkin dilakukan evaluasi pembangunan serta mengaudite sumber anggaran supaya tidak menimbulkan opini-opini liar di kalangan masyarakat.
(red)