WONOGIRI, JATENG//Antrian panjang kendaraan roda 4 dan roda 2 sudah terasa mulai pertigaan Dusun Sumur Desa Suci Kecamatan Pracimantoro.
Kisaran 1 km dari pertigaan / JLS arah Gambirmanis, lokasi kebun alpukat yang selama ini sudah Viral sebagai ” Gunung / Bukit Dewa – Dewi berada. Menghabiskan lokasi pegunungan 160 ha yang tadinya hanya semak belukar dan bebatuan dapat di sulap menjadi perkebunan ribuan pohon alpukat berbagai jenis yang saat ini sudah ada yang berbuah.
Di bawah menejemen tunggal ” Tri Tunggal Indonesia” saat ini menjadi destinasi wisata yang cukup menarik bagi kalangan muda mudi seintoro nusantara, dan sangat mendongkrak kepariwisataan Kabupaten Wonogiri dan melambungkan kecamatan Pracimantoro sebagai daerah tujuan wisata agro yang patut di perhitungkan.
Awak media yang sore tadi selasa 1/4/2025 menjelang magrib, mengunjungi ” bukit dewa – dewi di buat takjub dengan banjaknya wisatawan yang berkunjung ingin menyaksikan indahnya matahari terbenam dari “ketinggian ” kebun alpukat bukit dewa – dewi.
Kepada awak media Mas Tito panggilan akrap Tito Junaidi,pengelola sekaligus pemilik kebun ini mengatakan ” Saat ini kami buka lahan kisaran 160 ha dengan semua kami tanami pohon alpukat dengan pekerja 100 ℅ mempekerjakan masyarakat lokal , dan ternyata seiring berjalanya waktu banyak yang memviralkan kebun kami sehingga banyak mengundang wisatawan daridari berbagai daerah, terlebih saat ini momen lebaran, sehari tadi kisaran 1000 pengunjung datang ke sini, semua di tangani oleh pemuda karang taruna Desa Suci,” ujarnya.
Dari pantauan media ini lokasi perkebunan alpukat ini di seting dengan begitu presisi, tampak dari atas bukit jajaran tanaman alpukat lurus berjajar menuruni bukit. Haasil panen dari perkebunan ini kedepan akan dijual sebagian kecil dan sisanya akan di olah oleh pemilik kebun sendiri.
” Kedepan akan kami bangun pabrik pengolahan buah alpukat ini pak,” kata mas tito.
Yang perlu di perhatikan bagi pengunjung yang naik memakai kendaraan baik toda 2 maupun roda 4 harus ekstra hati-hati karena jalurnya berkelok menaiki bukit dan dengan kapasitas parkir terbatas.
Namun tidak perlu kawatir manakala parkiran atas penuh, pengunjung dapat menitipkan kendaraan di warga masyarakat, dan naiknya ke atas bukit berjalan kaki sambil berolah raga.
(Pd Try)