KARANGANYAR, JATENG – Onlinenews.id//Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LAPAAN RI hari ini, Rabu (04), melakukan monitoring terkait ambrolnya talud di Dukuh Kedung Ngunut RT 02, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, pembangunan talud tersebut baru selesai empat bulan yang lalu. Namun, saat tim mencoba menggali informasi lebih lanjut, banyak warga yang enggan memberikan keterangan karena tidak mengetahui asal-usul proyek tersebut. Selain itu, di lokasi tidak ditemukan papan nama proyek maupun prasasti sebagai penanda resmi pembangunan.
Seorang aktivis peduli desa, Joni, menyebut proyek tersebut sebagai “proyek siluman” karena kurangnya transparansi yang melanggar aturan keterbukaan informasi publik. Menurutnya, proyek pemerintah untuk infrastruktur desa seharusnya dilakukan dengan pengawasan yang memadai agar hasilnya berkualitas dan sesuai harapan. Namun, ia menilai pelaksanaan proyek ini asal-asalan sehingga menyebabkan talud ambruk dalam waktu singkat. Warga setempat mengaku telah melaporkan kerusakan ini sejak dua minggu lalu, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait, yang membuat masyarakat semakin kecewa.
LAPAAN RI sangat menyayangkan kejadian ini dan akan menindaklanjuti persoalan ini secara serius untuk memastikan apakah ambruknya talud disebabkan oleh faktor alam atau kelalaian kontraktor. Dengan adanya pemberitaan ini, mereka berharap dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum segera turun tangan menyelesaikan masalah ini secara transparan. Langkah tegas diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, serta untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap proyek pembangunan desa.
(Red/Pd Try)
#Proyektalud#Karanganyarjateng# Onlinenews.id
