Blank-Spot Menjadi Kendala Wujudkan E-Ticketing di Gunungkidul

  • Whatsapp

GUNUNGKIDUL – Wacana penerapan E-Ticketing oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, belum terwujud lantaran kendala proses. Dinas Pariwisata (Dispar) sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kini ditunjuk untuk melaksanakan hingga saat masih menghadapi beberapa kendala.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Asti Wijayanti. Asti menyampaikan, bahwa wacana yang sudah direncanakan sejak 2019 lalu, hingga saat ini belum juga dapat diwujudkan

Muat Lebih

Kendala utama, dijelaskan Asti, salah satunya jaringan telekomunikasi yang belum merata serta pasokan listrik yang belum stabil.

“Kami juga sudah menyiapkan program untuk penerapan E-Ticketing, salah satunya kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY untuk pembayaran non-tunai alias cashless,” jelas Asti saat dihubungi, pada Jum’at(12/09/2020) sore.

Menurutnya, jaringan telekomunikasi dinilai sangat penting untuk kelancaran pengecekan tiket saat berada di pintu masuk retribusi. Namun demikian, sejumlah destinasi saat ini masuk wilayah blank-spot atau sulit menerima sinyal internet. Masalah ini pun telah ia sampaikan kepada Pemkab Gunungkidul serta Dispar DIY, termasuk ke sejumlah OPD terkait.

“Masalah blank spot ini sebelumnya juga sudah diakui oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul, namun masih proses persiapan program percepatan untuk mengatasinya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, bahwa Pemkab Gunungkidul kini menargetkan adanya 1.000 titik jaringan internet di seluruh wilayah, terutama di area blank spot. Upaya ini diwujudkan dengan 3 skema yakni, memanfaatkan Dana Desa (DD) menggandeng investor, atau memanfaatkan program pemerintah pusat.

“Program yang dimaksud ini adalah Bakti Kominfo RI berupa upaya membangun tower Base Transceiver Station (BTS) kecil di wilayah sulit sinyal,” katanya.

Hingga Agustus lalu, diungkapkan Kelik, sebanyak 810 titik jaringan internet sudah terpasang dan tersebar di Gunungkidul. Jaringan ini bisa dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat. Selain mendukung penerapan E-Ticketing di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Kelik menyebut jaringan internet gratis ini bisa dimanfaatkan untuk penerapan Belajar Dari Rumah (BDR).

“Program 1.000 titik jaringan internet ini kami targetkan tercapai pada akhir 2020,” ungkapnya. (Hery)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *