GUNUNGKIDUL – Dropping air guna mengatasi masalah tersebut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, sampai saat ini ada 11 dari 18 Kapanewon di Kabupaten Gunungkidul yang mengajukan permohonan dropping air bersih. Ia menerangkan, bahwa hingga akhir Agustus 550 lebih tangki air bersih telah disalurkan ke wilayah yang membutuhkan.
“Untuk 20 tangki air disalurkan tiap harinya ke masyarakat yang mengajukan permohonan ke BPBD. Pelaksanaan dropping air sendiri sudah dilakukan sejak Juli lalu,” kata Edy, Senin (07/09/2020).
Lebih lanjut Edy menambahkan, terdapat 15 Kapanewon terdampak kekeringan dan 3 Kapanewon belum melaporkan kekeringan diantaranya yakni, Playen, Karangmojo, dan Kapanewon Wonosari. Ia menjelaskan total warga terdampak ada 129.788 jiwa, yang tersebar di 74 Kalurahan.
Berbeda dengan 2019 lalu, di mana menurutnya dampak kekeringan terjadi lebih parah.
Ditambahkan Edy, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul telah mengalokasikan dana sebesar Rp 700 juta dalam penanganan dampak kekeringan yang diserahkan ke BPBD Gunungkidul.
“Penyaluran air bersih akan terus kami lakukan, sesuai permintaan resmi dari masyarakat,” pungkasnya. (Hery)