GUNUNGKIDUL – Pasca pesta pernikahan, salah satu pasangan warga Kalurahan Logandeng, Kepanewonan Playen terpapar Covid-19, meski acara pernikahan tersebut telah memiliki ijin resmi pemerintah setempat.
Terkait hal itu, pemerintah setempat menyatakan, bahwa hajatan tersebut merupakan pernikahan mempelai wanita warga Logandeng dengan mempelai laki-laki warga Magelang. Tamu undangan saat pernikahan berlangsung diketahui cukup banyak hingga mencapai 200 orang.
“Keduanya bertugas di Magelang, mempelai wanita itu kerja di Bank BUMN yang awalnya ada di Wonosari Gunungkidul kemudian pindah ke Magelang,” kata Lurah Logandeng Suhadi Minggu, (16/8/2020) sore.
Suhadi menceritakan, dua minggu sebelum pelaksanaan akad nikah, keluarga mempelai mengajukan permohonan ijin hajatan pernikahan ke pemerintah desa setempat. Selanjutnya diteruskan oleh Babinsa ke Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kapanewonan Playen dan Polsek Playen.
Ditambahkannya, saat tim Gugus Tugas mengijinkan pelaksanaan pernikahan tersebut Ia kemudian mendatangani surat ijin pernikahan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Dukuh atas wewenang tersebut.
“Karena kondisi saya belum stabil, beberapa waktu lalu habis operasi maka pengawasan saya serahkan ke Dukuh. Dalam surat ijin itu saya meminta kesanggupan untuk melaksanakan protokol kesehatan,” ucapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, Minggu (09/08/2020) pernikahan tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan, seperti mengenakan masker, cuci tangan, cek suhu tubuh dan tidak kontak fisik bagi sesama tamu maupun mempelai.
Pihaknya terkejut ketika pada Kamis (13/08/2020), mendapat kabar dari Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, bahwa mempelai pria dinyatakan positif Covid-19, usai menjalani swab di Magelang saat sebelum pelaksanaan akad nikah.
“Itu nikahnya hari Minggu, hasil swab keluar hari Rabu, jadi kita kecolongan,” ujarnya.
Mendengar kabar tersebut, pihaknya langsung melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak. Pihak Dinas Kesehatan kemudian melaksanakan uji swab terhadap 5 orang kontak langsung dengan mempelai. Di antaranya kedua orangtua mempelai perempuan, kepala dukuh, penghulu dan seorang tetangga mempelai.
Suhadi menambahkan, kelima orang yang telah diuji swab kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sementara, dua mempelai tersebut sudah menjalani isolasi di rumah sakit Magelang dan untuk para kerabat maupun tetangga yang datang membantu, masih akan dilakukan tracing
“Kita menunggu hasil spesimen dari 5 orang ini. Kalau positif, saya meminta yang datang untuk ditracing,” pungkasnya. (Hery)