SELURUH makhluk menundukkan wajah, ketika Engkau menurunkan Al-Qur’an ke bumi pada malam qodar, malam kemuliaan.
Ibnu Abi Hatim dan Al-Wahidi meneruskan ceritera Mujahid, bahwa Rasulullah bercerita tentang seorang laki-laki dari kalangan Bani Israel. Siang hari dia tidak berhenti berjihad di jalan Allah, malam hari, dia tidak berhenti sholat. Dua hal itu dilakukan selama seribu bulan, alias 30.000 hari.
Mendengar cerita Rasulullah, kaum muslimin kagum terhadap keturunan Bani Israel, karena dia jihat dan sholat selama 30.000 hari tanpa henti.
Kekaguman kaum muslimin dijawab Allah dengan turunnya Al-Qodar ayat 1, 2 dan 3, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam qadar. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Artinya, malam turunnya Al-Qur’an itu lebih baik dari seribu bulan yang dihabiskan oleh laki-laki Bani Israel, berjihad di jalan Allah dan sholat malam selama 1.000 bulan.
Diperjelas di Al- Qodar 4, pada malam qodar tigapuluh ribu, bahkan semua urusan, terselesaikan dalam waktu semalam oleh para malaikat dan Roh Jibril.
Nuzulul Qur’an 17 Ramadhan 1441 Hijriah bertepatan dengan hari Ahad, 10 Mei 2020, cukup menjadi tonggak renungan turunnya petunjuk sejaligus ampunan untuk seluruh penduduk bumi.
Menyelesaikan 30.000, bahkan semua urusan manusia, bagi Allah sangat mudah. Itulah pesan tersirat, bahwa sholat malam merupakan metode terbaik berdamai dengan urusan apa pun, termasuk urusan dengan Corona.
“Sejahteralah malam kemuliaan itu sampai terbit fajar,” demikian firman Allah pada Al-Qodar 5.
Maha suci Allah dengan segala firmanNya.
Putat, 10 Mei 2020
Bambang Wahyu Widayadi