GUNUNGKIDUL – Salah satu berita hoaxs beredar di masyarakat yakni menimpa 15 karyawan Toko Niagara Kabupaten Gunungkidul DIY. Kabar yang beredar tersebut membuat pemilik toko terpaksa menutup tokonya selama 10 hari demi menjaga kondusifitas masyarakat.
Pemilik Toko Niagara Endro Handono mengatakan, informasi tersebut muncul usai istrinya dinyatakan reaktif rapid. Namun begitu, sebelum keluar hasil test swab justru kabar hoaxs telah muncul di masyarakat, sehingga mengakibatkan 15 karyawan seluruhnya harus dirumahkan.
“Padahal hasil swab istri saya negatif, saya pun sangat menyayangkan, justru informasi hoaxs ini muncul ditengah masyarakat bahwa hasil swab istri saya positif. Ini namanya bentuk pembunuhan karakter dan sangat merugikan apalagi kami bergerak dibidang usaha,” katanya.
Menurutnya, hal ini sangat berdampak besar pada 15 pegawai Niagara. Sebab, mereka juga mendapatkan tekanan di masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri. Harus mengikuti protokol penanganan Covid-19 di Desanya masing-masing dan tidak boleh keluar rumah maupun beraktifitas bekerja.
“Tidak ada karyawan toko saya yang rapid positif adanya malah istri dan pembantu rumah tangga. Tapi hasil swab menunjukan semuanya negatif. Saya heran informasi ini berasal dari mana,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk menekan kegelisahan di masyarakat, Lebih lanjut, Endro mengaku menutup toko dan merumahkan karyawanya selama 10 hari. Namun demikian, saat ini tokonya kembali beroprasi. Pihaknya pun tidak mau kecolongan lagi adanya pasien reaktif atau OTG yang berbelanja ditokonya sehingga pengecekan pada pengunjung toko lebih ditingkatkan.
“Mulai dari Cek suhu badan, cuci tangan, baru pembeli dibolehkan masuk. Soalnya, berdasarkan hasil tracing dinas terkait, penularan di toko kami adanya OTG cluster dari Padukuhan Gadungsari yang berberlanja di sini. Makanya kita tingkatkan pengawasan kepada konsumen,” jelasnya.
Terkait berita hoaxs Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.sos meminta agar masyarakat lebih cerdas dalam menerima kabar pesan berantai yang beredar di media sosial. Untuk itu, masyarakat diminta tidak mudah menyebarkan berita yang memang belum diketahui kebenaranya lantaran akan merugikan pihak lain.
Masyarakat pun diminta untuk mengambil informasi resmi milik Pemerintah melalui Website, Instagram maupun akun resmi lainya yang dikelola oleh Kominfo Kabupaten Gunungkidul, informasi itu pun tentunya valid karena bersinergi dengan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19.
“Informasi Covid-19 banyak beredar di masyarakat melalui pesan berantai bahkan pesan WhatsApp, untuk itu kita meminta masyarakat lebih jeli dan janganlah langsung percaya,” kata Badingah, pada Minggu (10/05/2020).
Sementara, sampai saat ini, Update harian Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul, pada Tanggal 10 Mei 2020, pukul 12.00 WIB, telah tercatat Positif sebanyak 24 orang. Jumlah konfirmasi positif dalam perawatan16 orang, PDP meninggal 18 orang dan Orang Tanpa Gejala (PTG) reaktif diisolasi di RS Saptosari 8 orang. (Hery)