PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah menyiapkan berbagai upaya untuk mengakomodasi warga asal Jateng yang nekat mudik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Mudik alias pulang kampung di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) seperti saat ini memang dilematis. Di sisi lain ingin berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, namun di sisi lain takut menjadi carrier bahkan tertular corona di tengah jalan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tak pernah lelah untuk memberi imbauan kepada warganya agar tidak mudik. Namun tetap saja imbauan itu tak terlalu berdampak agar mereka tetap bertahan di perantauan.
Menurut data Dinas Perhubungan Jawa Tengah, sejak 22 Maret hingga 3 April 2020 sudah 320.435 perantau yang telah kembali ke Jawa Tengah menggunakan transportasi umum. Ganjar Pranowo sendiri memahami kecemasan dan kekhawatiran para perantau terhadap nasib keluarganya yang tinggal di kampung.
Tetapi semakin tinggi gelombang pemudik maka semakin tinggi pula kemungkinan peningkatan kasus COVID-19. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengembangkan sistem manajemen informasi pendataan pemudik.
Sistem itu berwujud aplikasi bernama Siaga Mudik. Ganjar mewajibkan para pemudik untuk mengisi data pada aplikasi itu. Berikut selengkapnya:
Melalui aplikasi ini, para calon pemudik diharuskan untuk mengisi data berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan riwayat kesehatan. Nantinya, informasi pemudik yang direkam melalui aplikasi itu akan digunakan Pemrov Jawa Tengah untuk menyiapkan infrastruktur daerah. Selain itu, melalui aplikasi pemerintah juga lebih mudah dalam melakukan pengecekan kesehatan pemudik.
“Kuncinya adalah pada akurasi data. Dari data ini kita akan lebih mudah untuk memantau kondisi kesehatan pemudik, menyediakan ruang isolasi, dan sebagainya,” ujar Ganjar dilansir Jatengprov.go.id.
Aplikasi Siaga Mudik, hasil kerja sama antara Pemrov Jateng dengan Sekolah Vokasi UGM dengan Komunitas WE Indonesia. Sistem ini dibuat sesederhana mungkin agar para calon pemudik bisa mengisinya dengan mudah. Oleh karena itu, Ganjar berharap semua pemudik yang ingin pulang kampung ke Jawa Tengah bisa mengisi aplikasi tersebut.
“Saya benar-benar minta tolong kepada saudara-saudara yang tetap ingin pulang kampung untuk mendaftarkan diri sebagai pemudik di aplikasi tersebut. Caranya mudah, cukup masukan nomor hp dan NIK, kemudian melengkapi isian yang ada. Kami akan bekerja sama dengan simpul-simpul paguyuban warga Jateng di Jabodetabek untuk membantu panjenengan yang mengalami kendala mengisi aplikasi tersebut,” ujar Ganjar Pranowo.
Para warga Jateng yang ingin mudik dan telah mengisi aplikasi ini nantinya harus diwajibkan mengisolasi diri selama 14 hari di rumah masing-masing. Hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah Jawa Tengah yang menetapkan langsung status ODP bagi warganya yang pulang dari perantauan.
“Dengan langkah sederhana ini, kami ingin bisa menyiapkan segala sesuatunya agar panjenengan bisa berkumpul dengan keluarga dengan aman dan nyaman. Jadi, sekali lagi, bagi yang mudik, tolong isi aplikasi Siaga Mudik dan siapkan diri Anda untuk mengisolasi diri selama 14 hari,” ujar Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id. (pwt)