SURABAYA – OnlineNews | Dampak virus corona mulai dirasakan di sektor wisata di Jawa Timur, yakni jumlah kunjungan wisatawan yang menurun. Mengatasi hal tersebut, pemerintah mencoba menarik wisatawan dengan memberikan diskon pada penerbangan domestic sebesar 50 persen.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur (DPRD Jatim), Agatha Retnosari mengatakan, virus corona jangan lantas membuat panik. Waspada adalah sebuah keharusan, namun di sisi lain ini peluang yang harus ditangkap untuk lebih memaksimalkan pariwisata di Jatim untuk menjadi tujuan wisata baik domestik maupun manca.
“Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jatim segera menangkap situasi saat ini, dimana ada ceruk wisman dan domestik yang batal mengunjungi RRT, Korea dan Jepang agar mereka mau datang ke Jawa Timur,” katanya, Minggu (01/03/20).
Agatha Retnosari menjelaskan, di Jatim ada banyak sekali acara budaya yang menarik. Banyak keindahan alam yang bisa dieksplorasi seperti daerah Pantai di Malang Selatan, seperti Pantai Tigawarna, Pantai Jongring Saloko, Pantai Rowo Indah, atau daerah Pacitan dengan Pantai Klayar, atau daerah lain di Jawa Timur seperti Pantai Gondo Mayit, Air Terjun Madakaripura, Taman Nasional Meru Betiri, Teluk Biru, Pulau Bawean, Gili Iyang di Madura yang memiliki kadar oksigen tinggi.
“Ini semua adalah modal dasar yang sudah dimiliki Jawa Timur untuk menarik wisatawan,” ujarnya.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan, Presiden Jokowi membuat program diskon hingga 50% untuk penerbangan domestik ke 10 destinasi wisata, dan salah satunya Malang.
“Ini harus disambut dengan antusias, ini juga bisa meningkatkan pendapatan rakyat Jatim,” katanya.
Untuk itu, Dinas Pariwisata diharapkan semakin gencar mempromosikan pariwisata, dengan iklan di bandara, terminal, stasiun kereta api, sosmed, atau bahkan di televisi maupun channel youtube, dan melibatkan para selebgram.
“Banyak cara bisa ditempuh. Bisa menghubungi pembuat aplikasi seperti moovit atau google map untuk melakukan sinergi informasi terkait angkutan ke destinasi wisata,” jelasnya.
Menurut Agatha Retnosari, dengan promosi dan kerjasama lintas sektor akan bisa meningkatkan pendapatan para UMKM di Jatim khususnya masyarakat di sekitar daerah wisata, stasiun atau terminal di daerah tujuan wisata. Seperti oleh-oleh khas daerah tersebut.
“Ini juga didukung kerjasama dengan semua kota/kabupaten di Jatim, termasuk para pengusaha travel, kerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk membuat sistem informasi terkait jalur angkutan baik udara, laut, darat, dari dan ke daerah tujuan wisata,” pungkasnya. (Yudhie)