SURABAYA – OnlineNews | Bantaran sungai Brangkal di Kabupaten Mojokerto keropos akibat debit air sungai yang sering kali meningkat. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab banjir yang selama ini banyak dikeluhkan warga.
“Keluhan masyarakat ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu. Karena plengsengan kemarin longsor dan bronjong juga sudah ambles,” ujar Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Masduki, Selasa (28/01/2020).
Masduki mengatakan, banjir kiriman selalu mengancam masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Brangkal.
“Kemarin yang dikasih bronjong juga sudah ambles. Kemudian yang diberi plengsengan juga sudah menggerus tanah warga,” ungkapnya.
Senada dengan Masduki, Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto mengatakan, aspirasi dari masyarakat terkait ancaman longsor yang menggerus tepian Sungai Brangkal langsung ditinjau Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, bersama BBWS Sungai Brantas.
“Sekarang sedang dicek,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU SDA Jawa Timur Abduh Mattaliti memastikan, pihaknya akan memasang sandbag untuk mengisi tanggul yang keropos.
“Ada beberapa yang perlu dibenahi. Pertama kami lakukan pemasangan sandbag sama bronjong,” terang Abduh.
Untuk jangka panjangnya, karena wewenang BBWS Sungai Brantas, akan dilakukan Survei Identification Desain (SID). Langkah ini dibutuhkan sebelum melakukan normalisasi di Sungai Brangkal. (Yudhie)