Sebanyak 218 Proyek Strategis Nasional Senilai 292,4 T Akan Dibangun di Jatim

  • Whatsapp
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karyadi untuk realisasi pembangunan transportasi publik di Jatim, Kamis (23/01/2020).

SURABAYA – OnlineNews | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karyadi untuk realisasi pembangunan transportasi publik di Jatim, Kamis (23/01/2020).

Bertempat di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, pertemuan dilakukan guna membahas berbagai rencana proyek pembangunan transportasi publik di Jatim, khususnya proyek-proyek strategis yang bersentuhan langsung dengan Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim.

Muat Lebih

Provinsi Jatim sendiri, mendapatkan 218 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai total 292,4 triliun.

“Pertemuan ini merupakan follow up dari rakor dan roadshow kita dengan Menko Maritim dan Investasi pada Kamis lalu. Kemudian Menhub dengan skuadronnya ke sini, kami melakukan telaah dan pendalaman dari beberapa lampiran Perpres 80 tahun 2019,” terang Khofifah.

Khofifah mengatakan, beberapa proyek yang dibahas di antaranya pengembangan dermaga di Probolinggo. Dimana sampai saat ini sudah ada tiga calon investor yang telah memaparkan presentasi secara detail, serta menuangkannya dalam buku untuk pengembangan proyek tersebut.

“Bahkan, salah satunya sudah melakukan exercise dengan kedalaman 30 meter,” katanya.

Khofifah mengaku sudah mendapatkan penjelasan detail plannya. Ini merupakan desain pelabuhan terbesar di Indonesia dengan kelengkapan pelabuhan yang modern.

Selain dermaga Probolinggo, proyek yang dibahas adalah konektivitas transportasi publik yang tersambung antara Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).

Pada awalnya, Khofifah mengusulkan moda transportasi kereta ringan Light Rapid Transit (LRT) atau Mass Rapid Transit (MRT)  namun Menhub RI memberikan opsi baru yaitu ART (Autonomous Rapid Transit) serta trolley bus.

“Jadi ada kombinasi antar moda, mana yang elevated, dan tidak. Pada posisi ini, saya rasa tim dari Jerman yang baru menyelesaikan Feasibility Study (FS), mudah-mudahan bisa memberikan gambaran kepada kami mana yang paling layak,” katanya.

Setelah didapatkan opsi yang paling layak, langkah selanjutnya yakni menyiapkan proposal Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).

“Proyek berikutnya adalah pembangunan konektivitas transportasi dengan moda kereta gantung di titik-titik wisata di Kota Batu,” terangnya.

Khofifah menambahkan, studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) terkait moda tersebut telah selesai. Masyarakat Kota Batu juga telah mengumpulkan dana 350 miliar untuk mewujudkan moda tersebut. (Yudhie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *