Analisa Dampak Anthrax, Bupati Gunungkidul Diskusi Bersama Dirjen P2P Kemenkes RI

  • Whatsapp
Anung Sugihantono, M. Kes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berdiskusi kurang lebih 60 menit dengan Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos.

GUNUNGKIDUL – OnlineNews | Anung Sugihantono, M. Kes, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berdiskusi kurang lebih 60 menit dengan Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos.

Bertempat di Rumah Dinas Bupati Gunungkidul, Anung Sugihantono mengutip laporan sebaran anthrax di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama empat tahun terakhir (2016, 2017, 2018, dan 2019).

Muat Lebih

“Kasus anthrax pada tahun 2016-2017 terlaporkan terjadi di Kabupaten Kulonprogo, pada manusia 16 kasus, pada hewan 19 kasus,” ujar Anung Sugihantono, (17/o1/20).

Dirjen P2P berikutnya membeberkan yang terjadi di Gunungkidul. Peta sebaran anthrax bulan  Mei 2019, pada manusia terjadi 3 kasus, kata dia, pada hewan 5 kasus.

Menurut laporan terbaru, Desember 2019 meningkat tajam, pada manusia terjadi 21 kasus, sementara pada hewan tercatat 9 kasus.

Tata kelola anthrax pada manusia mulai dari Padukuhan Ngejek Wetan, Desa Gombang Kecamatan Ponjong diceritakan, merambah hingga Padukuhan Ploso, Pelem, Kerdon (Desa Dadapayu) dan Sawit, Desa Gombang.

Sementara tata kelola atau penanganan anthrax pada hewan disisir mulai dari Ngrejek Wetan hingga Semanu Barat.

Bersama Bupati Gunungkidul, Dirjen P2P Kementerian Kesehahan RI melakukan analisa dampak bahwa bakteri anthrax yang berbentuk spora bisa bertahan hidup puluhan tahun di dalam tanah.

“Cara penularan anthrax bisa melalui rumput atau hijauan pakan ternak,” simpul kedua pejabat tersebut.

Hal yang perlu dilakukan, vaksinasi hewan tidak hanya secara sampling (acak) tetapi harus secara total.

Tidak kalah penting, lanjut Dirjen P2P Kemenkes RI, perilaku hidup bersih, pola pemberian pakan, serta pengobatan rutin terhadap hewan harus diperhatikan. (Wnb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *