MANUSIA TERASING DI BALIK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

  • Whatsapp
Kraton Agung Sejagad (KAS).

JAWA TENGAH – OnlineNews | Munculnya Kraton Agung Sejagad (KAS) merupakan sebuah gambaran adanya ‘manusia terasing’, di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Toto Santoso, merupakan salah satu contoh dari jutaan warga negara Indonesia yang gagal memahami lingkungan tempat dia bermukim.

Muat Lebih

Alienasi yang dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan menjadi proses menuju keterasingan, adalah teori yang digagas Karl Marx tentang munculnya situasi, buruh atau proletar berada dalam keadaan terasing dari kehidupannya.

Toto Santoso terjabak oleh pengalaman atas penglihatannya. Dia menyaksikan banyak orang begitu mudah mengumpulkan kekayaan, begitu gampang memperoleh kekuasaan dan begitu enteng mendapatkan jodoh, sementara itu, Toto Santoso tidak dalam kondisi demikian.

Mulai dari cara pandang yang materialistik, Toto Santoso kemudian merasa terasing, karena tidak bisa berbuat sesuatu terutama dalam tiga perkara yaitu harta, tahta dan wanita.

Dalam hal ini boleh disebut, bahwa Toto Santoso kehilangan panggung, dan oleh sebab itu dia memutar otak untuk menciptakan panggung sesuai selera yang dia inginkan.

Mulailah dia mendirikan organisasi, mengakses bank hingga Rp 3 milyard kemudian kabur.

Untuk mengecoh orang-orang yang dipandang senasib dan secita-cita dengannya, berdandanlah Toto Santoso layaknya seorang raja, lengkap dengan permaisuri, meski bekakangan diketahui dia bukan istri yang sah.

Tidak sekayaknya 100% kesalahan harus ditimpakan kepada Toto Satoso. Wilayah tempat dia membangun infrastruktur kraton, patut diduga andil dalam bentuk pembiaran.

Logikanya begini: bangunan semegah dan sebesar KAS mestinya perlu IMB, yang tahapannya pasti dimulai dari RT, RW, Dukuh dan Lurah juga Camat.

Sejauh mana tangan-tangan institusi itu terlibat? Tentu saja KAS tidak tiba-tiba besar, tidak tiba-tiba meledak dan menghebohkan setelah Toto Santoso mengenakan baju kebesarannya.

NKRI yang didengungkan harus dicintai ini agaknya rada aneh. Toto Santoso dengan KAS-nya ternyata tidak sendirian.

Menyusul  kerajaan baru muncul di Kecamatan Cepu, Kabupaten Bolra, Jawa Tengah. Di sana berdiri Kerajaan Jipang. Seperti diketahui, di wilayah ini adah tokoh legendaris bernama Haryo Penangsang. Periksa di https://m.kumparan.com/kumparannews/warga-jateng-kembali-dihebohkan-munculnya-kerajaan-baru-di-blora-1see5rEQpNL.

Ada apa dengan NKRI? Ada apa pula dengan orang-orang yang merasa terasing di negerinya sendiri? Pertanyaan ini bisa menjadi salah satu topik menarik bagi para kandidat calon kepala daerah 2020 tidak hanya di Gunungkidul, tetapi di Indonesia. (Bambang Wahyu Widayadi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *