GUNUNGKIDUL – OnlineNews.id | Pejabat Disdikpora Gunungkidul melakukan pembinaan reguler terhadap Aparatur Sipil Negara, di Kecamatan Nglipar, (19/11/19).
Guru SD dan SMP, dalam proses pembinaan tersebut didorong agar mendukung Kadisdikpora Bahron Rasyid terkait pencalonan dirinya menjàdi wakil bupati Gunungkidul pada Pilkada 23 September 2020.
Dorongan tersebut dibungkus dalam besutan tembang diiringi ladrang Ayun-ayun pelog pathet enem. Terlalu jelas, bahwa isi lirik tersebut bermuatan politik.
“Wah, secara aturan gak benar iki. ASN harus netral di pilkada,” ulas Heri Nugroho, Politisi Golkar, (20/11/19).
Seharusnya, menurut Heri Nugroho, ASN itu paham aturan. Jika bermain politik ada sanksinya. Toh juga, menurutnya tahapan Pemilukada masih jauh.
“Itu nggege mangsa dan tidak benar,” kata Heri En-ge-ha, sapaan populis politisi Golkar yang sekaligus Wakik Ketua DPRD Gunungkidul ini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, menurutnya, sebagai atasan langsung seyogyanya menahan diri.
Ladrang ayun-ayun bernuansa politik itu cepat menyebar ke banyak kalangan, termasuk sampai ke tangan Bahron Rasyid.
“Saya kaget melihat video itu. Saya bilang, gak usah dinyanyikan di forum resmi seperti itu,” ujar Bahron.
(Bambang Wahyu Widayadi)