Masalah Kekeringan di Gunungkidul Mendesak, BUMN Wakaf Mata Air

  • Whatsapp
BUMN hadir dengan program pembangunan wakaf sumur bor di Gedangsari

GUNUNGKIDUL –  Kekeringan masih jadi masalah besar bagi masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Di Padukuhan Mongkrong, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari misalnya, selama musim kemarau kebutuhan air masyarakat masih sangat mendesak.

Bertolak dari kondisi tersebut,  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencoba hadir untuk membantu mempermudah warga mendapatkan akses air bersih bersama pemerintah Kecamatan Gedangsari.

Muat Lebih

Sedikitnya 7 BUMN hadir dengan program pembangunan wakaf sumur bor, saluran air bersih dan Saluran Rumah (SR) untuk meredam dampak kekeringan.

Camat Gedangsari, Martono Iman Santoso menyampaikan, dalam kondisi musim kemarau panjang seperti saat ini, Ia akan terus menyemangati masyarakat agar bisa bahu membahu, melepaskan diri dari bencana kekeringan yang tiap tahun menghantui.

“Dengan hadirnya para donatur dengan berbagai bantuan dan inovasi semoga menjadikan Gedangsari melimpah air, sehingga kedepan Gedangsari semakin makmur ijo royo-royo,” ujarnya.

Dengan adanya pembangunan wakaf sumur bor ini, kedepan Gedangsari tidak lagi bergantung pada donatur bansos air bersih.

Adapun 7 BUMN yang turut bekerjasama diantaranya PT KAI, PT TWC Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan & Ratu Boko. Selain itu ada PLN, Permodalan Nasional Madani, Perumnas, Angkasa Pura, PT Reasuransi Indonesia Utama.

“Harapan kami, kedepan tidak hanya Desa Sampang yang mendapat bantuan, di wilayah lainpun akan mendapatkan bantuan serupa,” kata Martono.

Sementara itu, VP CSR PT KAI Agus Supriyono menyampaikan, BUMN bersinergi membangun Kecamatan Gedangsari dalam progran Mari Wakaf Mata Air Untuk Menggantikan Air Mata di wilayah Kecamatan Gedangsari.

“Ini sebenarnya gagasan dari Camat Gedangsari, disini kami hanya memfasilitasi,” ucapnya.

Melalui program ini, diharapkan dapat mengubah kehidupan masyarakat Gedangsari menjadi lebih makmur dan tidak lagi bergantung bantuan air saat kekeringan kembali melanda. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *