GUNUNGKIDUL | Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bekerjasama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, Masyarakat Mebel, dan Kerajinan Mataram (Makarema) serta Pusat Study Gunungkidul (PSG) menggelar Diklat 3-In-1 Berbasis Kompetensi Finishing Furniture Angkatan VIII di Balai Desa Banyusoco Kecamatan Playen, Kamis, (22/08/2019).
Diklat dilaksanakan mulai 22-30 Agustus 2019, diikuti 45 peserta se Desa Banyusoco baik laki-laki maupun perempuan.
Peserta selain menerima pengetahuan kompetensi finishing furniture , juga mendapatkan sejumlah fasilitas diantaranya uang saku, snack makan dan minum, alat tulis, buku panduan serta sertifikat bertaraf nasional.
Ketua Pusat Study Gunungkidul (PSG) Budi Utama menjelaskan, materi yang diberikan mencakup pelatihan finishing kerajinan industri kayu dengan berbagai sistem.
Peserta diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari produk kerajinan yang dihasilkan dari semula biasa menjadi luar biasa.
“Setelah pelatihan ini, PSG akan mendorong pelatihan ekonomi kreatif hasil produksi mereka melalui teknologi impor,” jelas Budi Utama.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan kunjungan langsung sentra industri mebeler yang berada di Desa Banyusoco.
Sementara itu Kepala Desa Banyusoco Sutiyono menyampaikan, Desa Banyusoco memiliki potensi kayu jati ataupun tanaman keras lainnya sebagai bahan mebeler.
Sutiyono menjelaskan, rata-rata penjualan produk kayu di wilayahnya mencapai dua puluhan kubik perhari.
Sutiyono berharap dengan adanya pelatihan lahir Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dalam bidang finishing furniture .
“Pelatihan ini akan mendorong home industri bagi warga Desa Banyusoco. Selama ini bahan dijual mentah berupa kayu, nanti setelah pelatihan akan muncul ide kreatif dan tentu saja ketika produk yang dijual berupa barang kerajinan bernilai tinggi akan mengangkat nilai ekonomi dari produk itu sendiri. Dengan begitu, secara otomatis akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Sutiyono.
Diklat 3-In-1 Berbasis Kompetensi Finishing Furniture direncanakan akan terus berlanjut di wilayah kecamatan lain se Kabupaten Gunungkidul. (A. Sri)