Namun demikian, karena pengiriman batako terlambat menyebabkan pembagunan tersendat. Suraji menyampaikan, swadaya untuk pembangunan cukup besar.
Senada dengan Suraji, Riyo Utomo menyampaikan, dari beberapa item material bangunan dikirim, batako mengalami keterlambatan. Dia menyampaikan, dari 1.200 buah, baru dikirim 600 buah.
“Untuk buka rekening saya setor Rp 20 ribu rupiah, tetapi sampai saat ini belum tahu apakah dana sudah turun atau belum,” ungkap Riyo Utomo.
Terkait besaran dana bantuan RTLH antara pemahaman warga dengan penyampaian dinas terdapat perbedaan. Dikutip dari harianjogja.com, Kepala Seksi Perumahan Swadaya dan Formal Dinas PUP-ESDM DIY Resti Isdaryanti mengatakan, perbaikan RTLH tahun ini difokuskan pada 15 kecamatan di wilayah DIY. Program tersebut diselenggarakan dengan upaya Pemda DIY untuk mengentaskan kemiskinan.
Resti menjelaskan, program tersebut dilaksanakan selama tujuh bulan untuk peningkatan kualitas fisik bangunan rumah maupun proses pemberdayaan masyarakat.
“Jumlah bantuan yang diberikan untuk setiap unit RTLH Rp. 15 juta rupiah terdiri dari 12,5 juta untuk keperluan bahan bangunan dan 2,5 juta untuk upah tukang. Dana ini hanya dari APBD DIY,” jelas Resti. (sri)